12/13/09

Jelang finish terpelanting, Sunny tidak jadi juara satu

Udara daerah sekitar Sirkuit Sentul yang semakin panas tidak menyurutkan semangat para pebalap yang memacu mobilnya Minggu (1/11/09) siang itu. Termasuk Rama Danindro dan Sunny T Soeprapto, pebalap dari tim Honda Jakarta Center yang didukung Petronas dan Class Mild, keduanya turun di kelas Master dengan menunggangi Honda All New Jazz.

Pada hari itu, mereka mengikuti dua balapan sekaligus, yaitu yang pertama adalah Honda Jazz Speed Challenge seri ke 6 pada pagi harinya. Sunny yang pada babak kualifikasi ada di urutan 6, berhasil merampungkan 12 lap dan finish di urutan 2 persis di bawah pebalap kawakan Roy Haryanto dari Honda Surabaya Centre Racing yang menduduki tempat pertama. Sementara rekan satu timnya, Rama Danindro, harus puas di urutan 4, turun satu tingkat dari perolehannya pada saat kualifikasi hari Sabtu (31/10/09), di bawah pebalap tim P-Five Racing Team Demas Agil Ramadhani.

Kejuaraan balap pada satu hari itu merupakan bagian dari ajang besar Indonesian Series of Motorsport 2009 yang rutin diselenggarakan di Sentul International Circuit setiap tahun. Termasuk Kejuaraan Nasional (Kejurnas) GT Radial Touring Car Championship pada siang harinya yang diikuti 29 pebalap dari berbagai kelas. Pada jenis kejuaraan ini, yang mengikuti pertandingan tidak lagi satu jenis kendaraan dari merek yang sama seperti Jazz Speed Challenge.

Babak kualifikasi GT Radial Touring Car Championship, Rama dan Sunny berurutan ada di posisi 3 dan 4, di bawah Roy Haryanto dan pebalap kawakan Chandra Alim di urutan 1 dan 2. Ketika balapan berlangsung, terjadi persaingan ketat antara mereka berempat, hingga akhirnya terjadi perubahan posisi. Roy Haryanto berhasil dipepet oleh Sunny sejak di lap awal, diikuti Rama di belakangnya.

Terjadi insiden yang sangat menentukan, yaitu di lap 18 beberapa meter sebelum garis finish, Sunny berhasil mendahului Roy di tikungan terakhir, namun sayang mobil keduanya saling bersinggungan sehingga Sunny terpelintir keluar dan menabrak tumpukan ban pengaman di sebelah kiri jalur. Kejadian itu rupanya tak disia-siakan oleh Rama yang ada dibelakang Sunny untuk terus melaju sehingga ia berhasil finish di urutan pertama, disusul Roy, yang beruntung tidak ikut terpelanting, berada diurutan ke dua. Di belakangnya urutan 4 ditempati pebalap Budi Luhur Top 1 Racing Team Shugeriawan, dan pebalap Honda Bandung Center Racing Team Chandra Alim. Sementara Sunny yang harus dilarikan ke klinik terdekat, terpaksa gagal menempati urutan pertama di detik-detik terakhir.

5 besar Honda Jazz Speed Challenge seri 6
1. Roy Haryanto – Honda Surabaya Centre
2. Sunny T Soeprapto – Honda Jakarta Center Petronas
3. Demas Agil Ramadhani – P-Five Racing Team
4. Rama Danindro - Honda Jakarta Center Petronas
5. Wiwi – Honda Bandung Centre

GT Radial Touring Car Championship (Kejurnas)
1. Rama Danindro - Honda Jakarta Center Petronas
2. Roy Haryanto – Honda Surabaya Centre
3. Shugeriawan - Budi Luhur Top 1 Racing Team
4. Chandra Alim - Honda Bandung Center
5. Demas Agil Ramadhani – P-Five Racing Team

Formula 1 tahun 2010 yang makin seru!

Para Formula-1 mania musti siap-siap melihat tontonan yang makin seru dan variatif di ajang adu kecepatan paling bergengsi dunia tersebut. Pasalnya, musim balapan Grand Prix F1 tahun depan (2010) bakalan diikuti oleh lebih banyak peserta serta hadirnya tim atau konstruktor baru yang akan berlaga. Federation Internationale De L’Automobile (FIA), organisasi yang menaungi GP F1, sejak Juni 2009 lalu saja telah memublikasi tiga nama tim baru, yaitu: Campos Grand Prix, Team US F1, dan Manor Grand Prix. Menjelang akhir 2009 ini diberitakan akan tambah satu tim baru lagi yaitu Lotus dari Malaysia bentukan Tony Fernandez sang pemilik Air Asia.

Sementara itu Brawn GP mengganti namanya menjadi Mercedes GP setelah produser mobil Daimler AG dari Jerman resmi menjadi pemilik saham terbesar konstruktor juara dunia 2009 itu. F1 2010 tak hanya kedatangan tim baru, tapi juga akan kehilangan paling tidak untuk saat ini dua tim sudah menyatakan mundur, yaitu: Toyota dan BMW-Sauber. Krisis keuangan dunia sangat memengaruhi keputusan mereka untuk berhemat dengan cara tidak lagi mengikuti balapan. Alasan yang sama dengan yang dilakukan oleh tim Honda pada 2008 lalu hingga akhirnya mantan principal-nya, Ross Brawn, membentuk tim baru menggunakan namanya (Brawn GP).

Berita di kalangan pebalap, Juara Dunia 2009 Jenson Button yang minta gaji 8 juta poundsterling per tahun akhirnya tidak dikabulkan oleh Mercedes GP (dahulu Brawn GP). Kemungkinan besar malah MCLaren yang akan menyanggupi membayar Jenson 6 juta poundsterling (kurang-lebih Rp 95 miliar) per tahun. Itu berarti Mercedes GP sementara belum punya pebalap karena Rubens Barichello akan ngebut untuk tim Williams di F1 2010. Sementara itu, pebalap Timo Glock harus dapat tempat baru karena timnya bubar, kabarnya tim baru Manor GP yang akan merekrutnya. F1 tahun depan kemungkinan juga akan diikuti oleh driver asal India di tim baru Campos, namun yang pasti tim baru itu sudah mengumumkan pebalapnya yaitu Bruno Senna, keponakan pebalap legendaris Brazil almarhum Ayrton Senna. Lihat nama-nama baru yang akan berlaga, F1 tahun depan jelas bakal makin seru kan?* (b\w)

*dari berbagai sumber

Serunya Nonton Bareng F1 Terakhir 2009


“Seru banget, asli seru!” begitu komentar seorang pengunjung Nonton Bareng GP F1 bersama Class Mild di Hard Rock Cafe Jakarta pada hari Minggu 1 November 2009 pukul 19.00 wib. Balapan Formula 1 kali ini yang berlangsung di Abu Dhabi adalah seri terakhir di musim balapan 2009 sehingga tak heran jika suasana pada malam itu sungguh-sungguh ramai dan heboh. Ketika balapan mulai semua yang ada di situ tampak serius memperhatikan layar besar yang menayangkan siaran langsung balapan yang sedang berlangsung. Sebagian kelihatan sekali sangat terpesona oleh keindahan Sirkuit Yas Marina yang baru dibangun dan dipakai untuk balapan F1 yang memang luar biasa. Apalagi ketika waktunya menjawab pertanyaan quiz, kebayang kan para F1-mania itu berebutan untuk menjawabnya? Benar-benar malam yang seru!


Acara Nonton Bareng kali ini juga tentunya tak luput dari kehadiran Claser Community. Biasanya lima orang pemenang quiz F1 di www.clas-mild.com yang selalu siap bikin heboh, tapi untuk nonton bareng seri terakhir ini justru dibuat makin seru dengan kedatangan para Claser Otomotif yang berasal dari Honda Estilo Club (HEC) dan Garden Speed Community (GSC). Menurut Ronie, dari pihak management Claser Community, malam itu dari HEC ada enam anggota yang hadir, yaitu Andri Gunawan, Titto, Rizky, Dimas, Miko, dan Susi, sedangkan dari GSC ada Stephen, Ayas, dan Ratih. Menurut mereka, nonton bareng seperti ini lebih nikmat dibandingkan nonton sendiri-sendiri di rumah. “Kalau ada kejadian penting waktu balapan, kita bisa langsung ngebahasnya sama-sama,” jawab salah satu dari anggota komunitas otomotif itu ketika diminta pendapatnya tentang asyiknya nonton bareng. Harapan mereka untuk musim balapan tahun depan 2010, nonton bareng masih diadakan. Oke guys, kalo gitu sampai ketemu nonton bareng tahun depan dan yang penting kalian tetap Talk Less Do More. (b\w)


12/7/09

Jenson Button, meski sudah juara tetap berusaha


Seri balapan terakhir di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi hari Minggu (1/11/09) lalu merupakan pamungkas yang sempurna bagi Grand Prix F1 2009 ini. Selain secara fisik sirkuitnya luar biasa indah, bahkan lebih spektakular dari Singapura, juga balapan di saat ‘maghrib’ yang memberi pengalaman berbeda dari balapan yang lain musim ini, pembalap bisa merasakan bagaimana matahari terbenam dan langit dari terang menjadi gelap. Namun semua keistimewaan itu tentunya tidaklah berpengaruh bagi Lewis Hamilton yang terpaksa harus keluar di lap 17 karena masalah rem di mobilnya, padahal sewaktu sesi kualifikasi sehari sebelumnya juara dunia F1 2008 ini menempati pole position pertama.


Akibat mentalnya Hamilton, pebalap Red Bull Sebastian Vettel benar-benar di atas angin. Ia langsung melaju di tempat pertama, memberi jarak yang cukup jauh dengan dua pembalap di belakangnya, dan akhirnya berhasil mempertahankan posisinya hingga finish. Sementara rekan satu timnya, Mark Webber, terlibat adu balap yang sengit dengan Juara Dunia 2009 Jenson Button. Di beberapa tikungan tampak sekali Jenson berusaha untuk menyalip Webber, namun pebalap Australia tersebut selalu berusaha menghalanginya agar ia bisa mencatat rekor kemenangan satu-dua dengan rekan se-timnya, dan berhasil!


Jenson Button yang meski sudah mengantongi status Juara Dunia 2009 tampak masih terus menjadi yang terbaik. Berada di pole position urutan ke-5 hingga akhirnya melejit ke atas dan finish di urutan ke-3 merupakan sebuah upaya yang patut ditiru, terutama oleh atlit negara kita. Bagaimana seorang yang sudah pasti menjadi Juara Dunia tidaklah serta-merta balapan dengan santai, Button masih terus berusaha untuk menyempurnakan gelarnya dengan naik podium.


Ada pebalap baru yang menuai prestasi di sirkuit baru itu, ia adalah pebalap tim Toyota Kamui Kobayashi. Keikutsertaannya yang kedua kalinya berhasil memberinya poin tiga (3) setelah ia finish di urutan 6. Balapannya yang pertama di GP F1 adalah seri sebelumnya di Brasil dan ia hanya berhasil menyelesaikan balapan di urutan 9. Sebaliknya dengan Jaime Alguersuari, lagi-lagi pebalap tim STR-Ferrari itu mengalami naas di arena. Setelah ia sempat salah berhenti di pitstop-nya Vettel, pebalap berusia 19 tahun itu juga mengalami kerusakan gearbox sehingga tidak dapat meneruskan balapan. [b\w]


-> Nov 2009 - www.clas-mild.com > Clas Movement > Clas Sport

12/5/09

JENSON BUTTON, balapan sejak umur 8 tahun!

Para penggemar Formula 1 kini pasti tak ada yang tak kenal dengan dia. Pebalap Brawn GP yang bernama lengkap Jenson Alexander Lyons Button (biasa dipanggil JB/Jense) baru saja memastikan diri menjadi Juara Dunia Formula 1 setelah ia berhasil mengumpulkan total nilai tertinggi (89 poin) di seri 16 - GP F1 Brasil 18 Oktober 2009 lalu. Walau masih menyisakan satu seri balapan lagi di Abu Dhabi, namun perolehan nilai Jenson sudah dipastikan tak terkalahkan ketika ia berhasil masuk finish urutan 5 dan meraih 4 poin.

Kemenangan yang tak mudah setelah 7 seri balapan awal berhasil dia juarai kecuali pada seri 3 di GP China yang podium pertamanya direbut oleh Sebastian Vettel. Urutan finish Jenson sempat melorot di seri 8 dan seterusnya, bahkan ketika di GP Belgia tidak mendapat poin karena harus keluar arena akibat mobilnya mengalami insiden “senggolan” beruntun dengan mobil Lewis Hamilton, Jaime Alguersuari, dan Romain Grosjean.

Bagi pria kelahiran Somerset, Inggris, 19 Januari 1980 ini, balapan adalah urat nadi hidupnya. Bagaimana tidak, ketika umur lima tahun, John Button sang ayah, memberinya sepeda motor kecil sebagai hadiah Natal dan pada saat berumur delapan tahun Jenson merasa sepeda motornya kurang cepat, ia lalu mengembalikan motor itu kepada ayahnya dan memilih untuk memacu kecepatan di atas gokart.

Pada tahun 1989 ia berhasil menjadi juara umum gokart di ajang British Kart Super Prix, sejak itulah berbagai kejuaraan gokart dan kejuaraan balap junior di Inggris dan Eropa berhasil dijuarai Jenson Button. Hingga akhirnya pada tahun 2000 berhasil menjadi pembalap Formula 1 di Grand Prix Australia sebagai arena pertamanya bersama tim BMW Williams. Pada 2001 ia berpacu untuk tim Benetton-Renault, 2002 berganti nama jadi Renault F1, 2003 pindah ke British American Racing (BAR) Honda yang ganti nama jadi Honda F1 di tahun 2006.

Kebingungan sempat melanda JB ketika tim Honda F1 terkena dampak krisis global lalu membubarkan diri dan mundur dari ajang Formula 1 pada tahun 2008. Untungnya team principal Honda F1 waktu itu, Ross Brawn, di saat-saat terakhir berhasil mendapatkan sponsor untuk tetap ikut musim balapan 2009 dengan Jenson Button dan Rubens ‘Rubinho’ Barrichello sebagai pembalapnya. Keputusan yang tepat karena akhirnya tim baru bernama Brawn GP (Brawn-Mercedez) itu berhasil meraih Drivers & Constructors World Champions 2009.

Sekalipun sudah menjadi seleb sport ngetop, Jenson Button dikenal sebagai pribadi yang cukup bersahaja. Bahkan seorang wartawan Indonesia ada yang mengungkapkan betapa low profile-nya orang ini ketika ia sempat bertemu JB di Jakarta pada tahun 2007 lalu. Untuk urusan asmara cap playboy pernah juga mampir ke dirinya, namun kabar terakhir ia masih nyaman berpacaran dengan seorang model lingerie dan bikini keturunan Argentina-Jepang berumur 24 tahun bernama Jessica Michibata.

"Today was the best race that I've driven in my career and I'm really going to enjoy this moment.” kata JB seperti yang dikutip situs resminya www.jensonbutton.com sesaat setelah keberhasilannya jadi Juara Dunia F1 2009. Semoga dia bisa mempertahankannya di musim balapan 2010, right Jense? [b\w] *

*diolah dari berbagai sumber


-> Okt 2009 - www.clas-mild.com > Clas Movement > Clas Sport

11/23/09

Barichello tidak hoki di negeri sendiri, Button juara dunia


Di dunia balap F1, dukungan suasana ‘kandang’ sendiri dan para penontonnya sama sekali tak punya pengaruh apapun terhadap kemenangan seorang pebalap. Contohnya adalah para pebalap Italia (Fisichella, Trulli, Liuzzi, & Badoer) yang tidak berjaya di Monza Italia dan pada balapan menjelang akhir musim 2009 kemarin di Brazil, Rubens Barichello yang meski berhasil mendapat tempat pertama di pole position ternyata juga tidak membuatnya beruntung hingga bisa memenangkan pertandingan di sirkuit yang terletak di kota kelahirannya, Sao Paulo.


Jam terbang, ketrampilan, dan keberuntungan adalah paduan utama pebalap agar dapat menjadi juara dunia Formula 1. Unsur itulah yang membuat pebalap Brawn GP Jenson Button akhirnya dipastikan bakal menjadi juara dunia GP F1 2009 karena nilai/poin yang diperoleh tak akan dapat ditandingi oleh pebalap lain, meskipun di F1 Grande Premio Petrobras do Brasil 2009 hari Minggu 18 Oktober kemarin Jenson finish di urutan 5, meskipun juga masih ada satu sesi pertandingan F1 lagi di Abu Dhabi dua minggu berikutnya. Hebatnya lagi, pebalap Inggris ini hanya mendapat urutan 14 ketika sesi qualifying hari sebelumnya. Dengan hanya masuk sekali pit di lap 55, akhirnya perlahan-lahan ia bisa mencapai urutan depan, sekali pun sudah berusaha dihalang-halangi oleh Vettel agar ia tidak mencapai 6 besar.


Eforia kemenangan justru tampak terlihat menonjol di kubu Brawn GP dibandingkan di pihak Red Bull. Mark Webber si pebalap Red Bull yang berdiri di podium pertama entah mengapa tampak tidak terlalu bersukacita akan kemenangannya. Di tempat kedua diisi oleh Robert Kubica dari BMW Sauber yang bertanding sangat baik pada balapan kali ini, yang berjuang cukup berat juga karena ada di urutan 8 ketika start. Tempat ketiga dalam balapan GP Brazil 2009 adalah Lewis Hamilton yang dengan sekuat tenaga merangkak dari urutan qualifying 18 dengan bahan bakar penuh, selepas masuk pit di lap 42 ia bahkan berhasil mendahului sang tuan rumah Barichello di lap ke 62.

Sebanyak 6 pebalap tidak dapat meneruskan pertandingan, 4 karena kecelakaan, dan 1 pebalap karena kerusakan gear box, sementara yang cukup memalukan adalah Nick Heidfeld dari BMW Sauber terpaksa keluar arena karena kehabisan bensin.



*Okt 2009 - www.clas-mild.com > Clas Movement > Clas Sport

Suzuka memang milik Vettel

Pada FORMULA 1 FUJI TELEVISION JAPANESE GRAND PRIX di Jepang hari Minggu (4/10/09), juara F1 Singapura 2009 Lewis Hamilton harus mengakui kehebatan Sebastian Vettel dalam mempertahankan posisinya sejak start hingga mencapai finish. Meski mobilnya sempat digeber sampai maju di urutan ke dua di lap-lap awal, pebalap McLaren dari Inggris tersebut akhirnya juga harus mengakui kegigihan pebalap Toyota Jarno Trulli untuk kembali mengambil alih posisi qualifying-nya di urutan dua.

Urutan tiga pebalap ketika pole position sehari sebelumnya benar-benar tak berubah. Vettel, Trulli, dan Hamilton yang ketika qualifying menempati urutan satu, dua, dan tiga, ternyata tetap seperti itu hingga akhir balapan. Tentunya masing-masing dalam mempertahankan posisi itu bukanlah hal yang mudah, pabalap RedBull Sebastian Vettel tampak sekali berhati-hati dalam berlaga, meski setelah keluar pit pertama ia sempat di urutan 3, namun upaya gigihnya tak sia-sia mengembalikan posisi pertamanya hingga finish, boleh dibilang saat itu sirkuit Suzuka adalah miliknya.

Timo Glock, pebalap Toyota yang di Singapura menempati podium dua, kali ini terpaksa absen karena kecelakaan akibat tidak bisa mengendalikan mobilnya pada saat qualifying di hari Sabtunya (3/10/09) hingga ia harus dirawat di rumah sakit. Keadaan ini memaksa tim Toyota bertanding di kandang sendiri dengan hanya dengan satu pebalap, Jarno Trulli.

Kecelakaan juga menimpa pebalap Scuderia Toro Rosso (STR-Ferrari) Jaime Alguersuari yang menabrak papan iklan ING hingga akhirnya mobilnya terhempas ke tembok pengaman sirkuit, menyebabkan ia harus digotong ambulans meskipun awalnya masih bisa berjalan. Jaime Alguersuari sepertinya memang kurang hoki dalam F1 karena dalam balapan sebelumnya juga mengalami insiden memalukan di pit-stop, di mana mobil sudah berjalan meski pipa bensin belum dicabut.

Sementara Adrian Sutil yang start diposisi ke empat, terpaksa mengakui bahwa dirinya ternyata belum setangguh pebalap lain. Pebalap Force India itu sempat menempel erat Rosberg hingga terjadi gesekan yang menyebabkan mobilnya sempat terlempar keluar sirkuit. Meski ia dengan cepat bisa mengendalikan mobilnya untuk kembali ke trek, namun kejadian ini semakin membuatnya merosot di urutan 15 yang diperbaikinya hingga finish urutan 13.


*Okt 2009 - www.clas-mild.com > Clas Movement > Clas Sport

11/16/09

GET MARRIED 2 – Bunting yang jadi penting!

Get Married pertama yang sukses mendulang penonton saat lebaran tahun 2007 lalu rupanya membuat Clas-Mild kembali mensponsori sekuelnya, yaitu Get Married 2 dengan sutradara yang sama, Hanung Bramantyo, dan juga pemeran utama yang masih sama, hanya saja keadaan mereka sudah berbeda. Musik dalam film ini pun juga kembali digarap oleh Slank, yang di Get Married 1 sukses dengan lagu Pandangan Pertama-nya A. Rafiq yang diaransemen ulang, bahkan dinyanyikan juga oleh Nirina Zubir sang pemeran utama.


Kali ini Maemunah (Mae - Nirina Zubir) diceritakan sudah menikah dengan Randy (Nino Fernandez) namun mereka sudah lama belum dikaruniai anak, padahal teman-teman Mae yang lain Eman (Aming), Guntoro (Desta), dan Beni (Ringgo Agus Rahman) semua sudah menikah dan punya anak. Hal ini yang membuat ayah Mae (babe) malu, sehingga ketika Mae ngambek pulang ke rumah orang tuanya karena Randy terlambat di acara ulang tahun pernikahan mereka, si babe Mardii (Jaja Miharja) dan ibunya Mae (Meriam Bellina) malah menyarankan Mae bercerai dengan Randy. Situasi ini makin runyam apalagi setelah Mae melihat Randy sedang berdekatan dengan teman kantornya Vivi (Marissa Nasution) yang cantik.


Lu boleh tinggal di sini, tapi dengan syarat lo musti bisa ngebuntingin si Mae, kalau enggak, pisah!” tegas babenya Mae ketika Randy hendak bertemu istrinya. Randy yang masih mencintai istrinya itu akhirnya melakukan berbagai cara agar Mae mau kembali. Begitu pula kawan-kawan Mae, Eman, Guntoro, dan Beni yang juga berusaha agar mereka tidak bercerai, apalagi setelah ketahuan bahwa sebenarnya Mae dan Randy masih sering bertemu secara backstreet seperti layaknya anak sekolah yang tidak direstui pacaran. Hingga perut Maemunah makin membesar, usaha-usaha itu terus dilakukan. Kelucuan dan kekonyolan tercipta dari usaha menyatukan kembali Mae dan Randy yang dilakukan oleh Eman dan kawan-kawannya, termasuk juga dalam mengatasi masalah di keluarga mereka masing-masing.


Akankah Mae dan Randy berhasil dipersatukan kembali? Segera nonton filmnya yang sudah beredar sejak 18 September 2009. Selain diperankan oleh nama-nama tenar seperti yang sudah ditulis di atas, film produksi Starvision Plus ini juga didukung oleh Ira Wibowo, Kimberly Ryder, Ytonk Club 80’s, Ruhut Sitompul SH, Billy W Poli, Indra Bekti, Hengky Sulaiman, Dhawiya Zaida, Mpok Nori, Verdi Solaiman, Dimas Aditya, Astri Nurdin, Tiza Radian. Skenario ditulis oleh Cassandra Massardi, dan Chand Parwez Servia sebagai produsernya. (b\w)



*ClasMovie - www.clas-mild.com 2009

10/22/09

BERKARYA = BERDOA

Buka Puasa Bersama Claser Community

Bulan Ramadhan yang penuh berkah bagi umat Islam tak hanya diisi hanya dengan ibadah, tetapi juga diwarnai dengan banyaknya acara buka puasa bersama (bukber) yang kini sudah menjadi tren di kalangan kaum muda urban yang ternyata juga diikuti oleh tak hanya kaum muslim saja. Claser Community Jakarta sebagai bagian dari komunitas muda tentunya tak ketinggalan juga mengadakan acara buka bersama pada tanggal 17 September 2009 di markasnya yang terletak di Jalan Bangka Raya No.27A Jakarta Selatan. Tempat kongkow Claser itu kedatangan lebih dari 100 orang termasuk Claser yang juga berasal dari berbagai komunitas di Jakarta, seperti misalnya komunitas bikers dan Estillo yang di Claser Community termasuk dalam Claser Otomotif, dan tentu saja para Claser Movie dan Claser Music.

Sebagai generasi ‘Talk Less Do More’ yang di bulan baik ini prinsip tersebut berkembang menjadi ‘Let’s Pray Do More’, maka jika ada acara kumpul-kumpul harus memiliki manfaat, karena itulah Claser Community selalu punya konsep yang jelas dalam setiap kegiatannya. Dalam acara bukber kali ini diangkat sebuah tema yang dahsyat, yaitu: Berkarya = Berdoa! Sebagai pembicara sekaligus performer dalam acara kali ini adalah seorang seniman multibakat pemilik ‘sekolah’ alam Kandank Jurank Doank, siapa lagi kalau bukan Dik Doank. Lulusan Institut Kesenian Jakarta ini memang sosok yang memiliki prinsip ‘Sedikit Bicara Banyak Berkarya’ dan konsisten dalam menghasilkan karya seni yang juga merupakan sebuah doa sehingga bisa berguna bagi banyak orang.

Bukber dimulai dengan diskusi terbuka tentang tema kali ini, dipandu oleh Anita Kastubi dari managemen Claser Community yang mengawalinya dengan penjelasan tentang Berkarya = Berdoa. Sebuah tema yang berangkat dari kesadaran bahwa karya memiliki kekuatan untuk memotivasi orang lain, memberi harapan positif, dan jadi inspirasi untuk membangkitkan energi positif bagi orang lain, maka karya harusnya dibangun selayaknya sebuah doa yang mampu menggulirkan harapan penciptanya untuk kebaikan orang banyak, harapannya agar para Claser sebagai bagian dari kaum muda kreatif bisa menghasilkan sebuah karya yang juga merupakan sebuah doa, hingga dapat membawa manfaat luas paling tidak bagi diri sendiri. Sementara Dik Doank memulainya dengan sebuah nyanyian yang merupakan kisah hidupnya masa lalu. Pria bernama asli Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma ini melanjutkan dengan bahasan mengenai bagaimana sebuah doa yang baik menjadi modal utama kita dalam menghasilkan sebuah karya yang baik. Acara juga diselingi dengan tanya jawab seru dengan para Claser, dan pemutaran beberapa film pendek karya Dik Doank yang mendapat apresiasi luar biasa dari Claser.

Diskusi berakhir sebelum kumandang azan maghrib, dan dilanjutkan dengan menyantap takjil serta hidangan lengkap penggugah selera. Setelah perut telah penuh terisi, para Claser pun tak serta merta langsung beranjak pulang, karena acara masih berlanjut dengan penampilan Larva, Kabiza, Pain is Gone, dan Kanatra, yaitu nama-nama grup band Claser Music yang malam itu unjuk kemampuan mereka dalam bermusik. Boleh dibilang bukber Claser Community kali ini sukses, salut untuk para Claser yang sudah datang, yang nggak sempat hadir bisa ditebus dengan menghadiri acara-acara Claser Community yang lain. Apresiasi yang tinggi juga ditujukkan bagi PT NTI Indonesia – Clasmild yang pada bukber kemarin juga hadir dan ikutan larut dalam keceriaan seluruh Claser yang berkumpul pada saat itu. Semoga kekompakan dan kehangatan Claser Community bisa terus dipertahankan, sehingga sama-sama bisa berkarya dengan baik tanpa harus banyak omong. So guys, let’s Keep The Spirit of Talk Less Do More! (b\w)

*www.clas-mild.com, September 2009 - terima kasih utk mb Ankas atas sumbangsarannya

Kemenangan balas dendam Hamilton yang sudah diperkirakan

Ketika menduduki posisi pertama di sesi qualifying, para penggemar F1 sudah memperkirakan Lewis Hamilton juga akan menjadi juara pertama di balapan esok harinya, dan pebalap Inggris itu pun membuktikannya. Kemenangan yang mulus di sirkuit jalanan Marina Bay Singapura pada balapan 2009 FORMULA 1 SINGTEL SINGAPORE GRAND PRIX hari Minggu (27/9/2009) kemarin adalah merupakan upaya “balas dendam” terhadap kegagalan di sirkuit Monza dua minggu sebelumnya, di mana mobilnya yang terlalu cepat malah membuat ia terlempar dari balapan dan pasrah melihat posisi ketiganya diduduki Kimi Raikkonen. Kemenangan Hamilton juga didukung crew yang hebat karena menjadi yang tercepat dalam aktivitas pitstop-nya.

Tempat kedua secara tidak terduga diraih oleh Timo Glock, pebalap asal Lindenfels Jerman yang memperkuat tim F1 Toyota itu berhasil membuktikan ketangguhannya meski ia mengawali start di posisi 7. Naik podium di posisi ke dua bagi Glock adalah merupakan hasil terbaik di tahun ini. Kerjasama tim yang bagus dengan waktu di pitstop kurang dari 6 detik sepertinya membuat ia bisa mempertahankan posisi balapannya. Keadaan yang sebaliknya justru dialami oleh Nico Rosberg dan Mark Webber, yang masing-masing start di urutan 3 dan 4, terpaksa harus mengalami nasib kurang baik. Rosberg yang terkena penalti karena kesalahannya sendiri ketika awal pertandingan menyebabkannya terhempas di urutan finish 11, sementara Webber yang sempat bertahan di urutan 4 di lap awal terpaksa menyerah karena masalah rem, sehingga harus keluar pertandingan.

Tempat ketiga diisi oleh pebalap yang awalnya juga tidak diperkirakan akan naik podium. Fernando Alonso yang menempati posisi pole di urutan 6 langsung menggeber renault-nya di lap awal dan berhasil mengungguli pebalap Brawn GP Barrichello, sehingga ia berada di antara Rosberg dan Webber. Rupanya keberuntungan memang sedang berpihak pada dirinya, yaitu ketika Rosberg terkena penalti dan Webber harus keluar arena, menyebabkan pebalap Spanyol ini dengan aman naik ke urutan 3. Sebastian Vettel yang finish di belakang Alonso tampaknya kecewa karena tidak dapat mempertahankan posisi startnya di urutan 2. Sementara duo Brawn GP lagi-lagi finish berdempetan meski cukup puas di belakang Vettel, yaitu Jenson Button ada di posisi 5 dan Barrichello di urutan 6. (b\w)

* www.clas-mild.com, September 2009

Ferrari kurang hoki di kandang sendiri

Bertanding di negeri sendiri belum tentu bisa menguasai medan lalu menjadi juara. Itulah yang dialami tim Ferrari pada Minggu 13 September 2009 kemarin di sirkuit Monza Italia yang dikenal sebagai kandang si ‘kuda merah’ Ferrari. Meskipun sudah berhasil menggaet Fisichella yang katanya pebalap handal, meski juga didukung oleh teknologi KERS (Kinetic Energy Recovery System) yang canggih pada mobilnya, namun Dewi Fortuna hanya memberi podium ketiga untuk Kimi Räikkönen yang itu pun diraih secara mujur, karena Hamilton di posisi tiga tiba-tiba tidak bisa mengendalikan mobilnya justru ketika lap terakhir hendak masuk finish dan menyebabkan Kimi naik diurutan ke tiga dibayangi Adrian Sutil di belakangnya.

Sebaliknya pesta kemenangan justru dirayakan Ross Brawn sang pemilik tim Brawn GP, dua pebalapnya sukses menempati urutan pertama dan kedua. Pebalap Brazil Rubens Barrichello kembali naik podium pertama setelah kemenangannya di sirkuit Valencia F1 GP Eropa 23 Agustus 2009 lalu. Rekan satu timnya Jenson Button yang terus merapat di belakangnya sejak awal hingga finish, kali ini juga mengakui kehebatan Barrichello. Namun secara poin Button masih unggul dengan angka 80 disusul Barrichello yang meraih 66 poin, sementara di bawahnya ada Vettel dengan 54 poin, diikuti Mark Webber yang di balapan kali ini terpaksa keluar arena masih meraih 51,5 poin, dan urutan lima adalah Räikkönen dengan 40 poin.

Di seri FORMULA 1 GRAN PREMIO SANTANDER D'ITALIA 2009 kali ini peningkatan prestasi justru ditunjukkan oleh tim Force India-Mercedes. Setelah seri sebelumnya Fisichella berhasil membawa Force India meraih poin untuk pertama kalinya, pada seri balapan di Monza, tim ini juga mulai unjuk gigi dengan menempatkan Adrian Sutil di urutan start ke dua, meski akhirnya berhasil disusul oleh Kimi. Tim ini seakan-akan ingin menunjukkan pada dunia bahwa prestasinya seri kemarin bukan diraih semata-mata karena Fisichella, tapi memang karena tim yang hebat. Ini dibuktikan juga oleh pebalap pengganti Fisi, yaitu Vitantonio Liuzzi yang sempat merangsek ke urutan 6 sebelum akhirnya keluar arena di lap 22 karena kerusakan transmisi. So, apa kabar dengan Giancarlo Fisichella yang pindah ke Ferrari? Meski dia di awal balapan hanya ada di sekitar urutan 13-14, namun akhirnya berhasil meraih urutan 9, mungkin ia masih belum terbiasa dengan mobil Ferrari. (b\w)

*dimuat di www.clas-mild.com, September 2009

10/13/09

Ferrari tantang Fisichella buktikan kehebatannya di Monza

Hijrahnya Giancarlo Fisichella dari tim Force India ke Ferrari sudah pasti karena kegigihannya pada sesi balapan F1 di sirkuit Spa Belgia 30 Agustus 2009 lalu. Tak percuma ia berhasil menempel ketat Kimi Raikkonen hingga mendapat tempat kedua di podium juara. Ditariknya Fisi oleh Ferrari juga tentunya karena Luca Badoer, pebalap pengganti Felipe Massa, ternyata tidak seperti yang diharapkan karena posisinya yang selalu di belakang pada dua balapan terakhir. Namun alasan utama adalah karena Ferrari masih perlu ‘orang Italia’ untuk memenangkan Grand Prix F1, apalagi balapan berikutnya di Monza, sirkuit kondang di Italia.

Kepastian Fisichella akan turun balapan untuk Ferrari di sirkuit Monza 13 September 2009 besok ditegaskan oleh Presiden Ferrari Luca di Montezemolo, seperti dilansir formula1.com minggu lalu. Menurut Montezemolo, Fisichella memang pantas untuk dipilih karena kemampuannya yang hebat, selain dia juga seorang pebalap berpengalaman yang sedang berada dalam kondisi terbaik. Montezemolo juga menambahkan bahwa Ferrari memerlukan seorang pebalap Italia untuk memenangkan balapan di Monza – Italia, awalnya mereka berharap kepada Luca Badoer yang juga seorang Italia. Apa yang dikemukakan orang nomor satu di Ferrari tersebut tentunya merupakan tantangan bagi Giancarlo Fisichella untuk bisa membuktikan kehebatannya di negerinya sendiri, kita lihat saja nanti! (b\w)

*dimuat di www.clas-mild.com, September 2009

KIMI BUKTIKAN KEHEBATANNYA, FISICHELLA LUAR BIASA


Sirkuit Spa-Francorchamps Belgia memang sesuai dengan konstruksi mobil Ferrari yang juga tentunya berkat kehebatan pebalapnya, Kimi Raikkonen, sehingga berhasil menjadi juara Formula 1 ING Belgian Grand Prix, Minggu 30 Agustus 2009, yang merupakan kemenangan pertama Ferrari di tahun ini. Mengawali balapan di urutan ke enam sesuai pencapaian pole position hari sebelumnya, Kimi langsung menggeber mobilnya dan berhasil masuk ke urutan ke tiga di belakang Jarno Trulli, yang akhirnya berhasil dilalui Kimi hingga sukses merapat di belakang Fisichella, sampai masuknya safety car karena kecelakaan yang menimpa empat mobil sekaligus.

Jenson Button, Romain Grosjean, Lewis Hamilton, dan Jaime Alguersuari terpaksa keluar arena karena kecelakaan beruntun di lap awal. Dengan keluarnya empat pebalap kawakan tersebut semakin memberi angin segar buat Kimi untuk terus melesat mendahului Fisichella yang sebelumnya di urutan pertama. Perbedaan waktu yang besar dengan Kimi di depannya terus berusaha diperkecil oleh Fisichella hingga akhirnya mereka berdua sama-sama masuk pit pertama, membiarkan Rosberg memimpin arena. Keluar dari pit juga dengan bersamaan, Kimi berada di urutan kedua setelah Nick Rosberg, disusul Fisichella yang terus menempel ketat di urutan ke tiga di depan Alonso.

Posisi kembali dikuasai pebalap Ferrari asal Finlandia, setelah Nick Rosberg masuk pit pertamanya. Urutan dibelakangnya tetap Giancarlo Fisichella, sementara Fernando Alonso harus merelakan posisinya diganti oleh Kubica karena ia masuk pit juga. Hingga balapan berakhir, posisi Kimi masih tetap memimpin, sedangkan urutan kedua dengan selisih waktu 0,9 detik ditempati pebalap Force India Fisichella, disusul Sebastian Vettel di urutan ke tiga yang berhasil menyalip Robert Kubica yang menjadi urutan ke empat ditemani rekan satu timnya di BMW Sauber, Nick Heidfeld yang ada di urutan ke lima.

Dalam F1 Belgia kali ini justru pencapaian luar biasa diraih tim Force India. Salah satu pebalapnya, Giancarlo Fisichella berhasil meraih posisi pertama pada pole position sehari sebelumnya. Dengan anggaran yang tidak sebesar tim lainnya, ternyata Force India berhasil membuktikan tekad seluruh anggota tim untuk tetap berjaya dengan terus melakukan perbaikan kondisi mobilnya. Kemenangan tak terduga Fisichella di qualifying sempat diramal oleh beberapa pengamat F1 bahwa tak akan jadi jaminan akan dapat membawa dirinya naik podium, ternyata justru sebaliknya.(b\w)

*www.clas-mild.com, Agustus 2009


Barichello berhasil ungguli Hamilton, Kimi di urutan ke tiga


Pembalap dari team Brawn GP Rubens Barichello akhirnya berhasil memenangkan 2009 F1 Telefonica Grand Prix of Europe yang berlangsung di sirkuit Valencia Spanyol, Minggu (23/8/2009) kemarin. Kemenangan terakhir pembalap asal Brasil ini adalah pada tahun 2004 juara pertama di GP F1 China. Di bawah suhu udara terik sekitar 40 derajat celcius, Barichello akhirnya bisa bertahan mengungguli Hamillton yang tertinggal karena kesalahan crew pitstop-nya yang terlambat memasang ban di lap 37. Barichello mempersembahkan kemenangannya untuk Felipe Massa, sesama pembalap asal Brasil yang sedang dalam perawatan, berupa kalimat dukungan yang ia tulis di helm-nya, tak heran ia selalu menunjukkan helm-nya ke kamera sesaat ketika ia keluar dari mobilnya.

Meski Lewis Hamilton harus mengakui kemenangan Barichello, namun pembalap andalan McLaren tersebut tetap bisa menguasai sirkuit jalanan Valencia dengan mempertahankan posisi di depan pembalap andalan Ferrari Kimi Raikkonen yang finish di posisi ke tiga. Bagi Ferrari, ini merupakan pencapaian penebus malu setelah pembalap pengganti Felipe Massa, Luca Badoer, ternyata tidak bisa berjaya di arena. Badoer bahkan beberapa kali melakukan kesalahan yang menyebabkannya terpuruk di urutan 17. Untungnya hal ini dimaklumi oleh para pejabat Ferrari, mengingat Badoer memang sudah lama sekali tidak bertanding.

GP Eropa ini juga diwarnai dengan beberapa kali insiden yang dialami para pembalap. Sebastian Vettel si jagoan Red Bull terpaksa harus keluar arena karena kerusakan mesin, sehingga otomatis pembalap kelahiran Jerman tersebut kehilangan angka. Kerusakan juga dialami pembalap Sebastian Buemi dari tim STR-Ferrari juga mengalami kerusakan rem. Sementara Kazuki Nakajima mengalami pecah ban kiri belakangnya sehingga ia sempat berjalan hanya dengan velg-nya saja. Namun pembalap team Williams-Toyota ini akhirnya bisa masuk lagi ke gelanggang meski tentunya harus puas berada di urutan paling belakang di bawah Badoer.(b\w)

*dimuat di www.clas-mild.com, Agustus 2009

10/5/09

Koleksi Mobil Peninggalan Michael Jackson


Pernah kebayang nggak gimana rasanya naik mobil limosine yang interiornya berlapis emas 24 karat? Bagaimana ya rasanya punya bis besar yang dilengkapi dengan kamar tidur plus kamar mandi mewah di dalamnya? Atau punya motor gede Harley Davidson yang biasa digunakan polisi untuk mengawal pejabat? Semua angan-angan itu berhasil diwujudkan oleh mendiang King of Pop Michael Jackson!

Koleksi kendaraan Michael yang sementara ini diketahui umum ada 7 mobil, dan 1 buah motor besar. Kemungkinan masih ada lagi yang lain yang disimpan di tempat rahasia. Dari segi jumlah sih cuma “sedikit”, tapi jika kita lihat asesori di tiap mobilnya, para penggemar mobil pasti bakal geleng-geleng kepala sambil berdecak kagum. Bagaimana tidak, 2 dari 4 limo-nya adalah merek Roll Royce jenis Silver Seraph & Silver Spur yang hand-built langsung dari Inggris, dan harganya di pasaran paling murah sekitar 220.695 US Dollar untuk keluaran tahun 1998-2002.

Roll Royce Silver Seraph itulah yang dilapisi emas 24 karat di bagian dalamnya, sementara yang tipe Silver Spur keluaran tahun 1990 interiornya dimodifikasi full kulit dengan warna hitam dan putih (sesuai dengan salah satu lagunya “Black or White”) bergaya interior seperti layaknya resto atau bar, hanya saja ini ada di dalam mobil sedan yang panjangnya sama dengan bis besar. 2 limo lainnya adalah Lincoln Town Car dan Caddilac Fleetwood Series 60 1954 dengan mesin V8.

Ada juga bis besar Neoplan Tour Bus keluaran tahun 1997 dengan fasilitas akomodasi mewah: kamar tidur, sofa kulit, karpet tebal, kamar mandi berlapis granit, dapur mewah, sistem interkom antar ruang, dan sistem audio-video terbaru plus tv layar datar yang besar. Jacko juga punya Ford Econoline 1993, sejenis mobil van yang semua jok dilapisi kulit dan dilengkapi sistem entertaimen serta video game untuk anak-anak.

Terakhir adalah sebuah motor Harley Davidson 'FLPHEI' 2001 dengan mesin 2 silinder yang sudah dilengkapi peralatan layaknya sebuah motor patroli atau pengawalan polisi, lengkap dengan tulisan ‘police’ di belakangnya. Sungguh sebuah fantasi masa kecil yang menjadi nyata. Kesuksesan memang bisa membuat kita jadi punya segalanya, bahkan yang tadinya tidak mungkin terjadi. Untuk bisa sukses tentu harus tetap punya semangat Talk Less Do More seperti Jacko. Selamat jalan Michael Jackson. (b\w)

*diolah dari berbagai sumber

(tulisan ini dimuat di www.clas-mild.com, Agustus 2009)

Schumi Dikalahkan Cedera Lehernya


Michael Schumacher akhirnya harus menyerah dan mengaku ‘kalah’ dengan cedera lehernya yang membuat ia mengalami retak di beberapa bagian tulang tengkorak belakangnya akibat kecelakaan balap motor GP Februari lalu, hingga juara dunia F1 tujuh kali ini harus batal berlaga kembali di GP F1 pada tanggal 23 Agustus 2009 di sirkuit Valencia Spanyol.

Keputusan itu dikabarkan Schumi pada hari Minggu lalu setelah hari sebelumnya ia melakukan test dengan melakukan 67 putaran lap di sirkuit Mugello, Italia. Meski telah melakukan terapi secara medik sejak kecelakaan, leher pembalap kelahiran Jerman ini masih terasa sakit jika dipakai untuk menahan tekanan di kabin kendaraan selama latihan tersebut. “Rupanya leher saya belum bisa menahan tekanan ekstrim Formula One,” papar Schumi seperti yang dikutip situs resmi F1.

Pengganti Schumi yang juga seharusnya menggantikan Felipe Massa adalah seorang pebalap Italia bernama Luca Badoer. Ia awalnya adalah seorang test driver di Ferrari, dan keputusan ini merupakan mimpinya yang menjadi kenyataan. “Mimpi saya sejak kecil untuk menjadi pebalap Ferrari kini terwujud. Saya sungguh minta maaf kepada Michael dan juga teman-temannya serta fansnya,” begitu kata Luca kepada formula1.com.

Luca Badoer yang berusia 38 tahun ini merupakan salah satu dari sedikit pebalap Italia yang diandalkan tim Ferrari. Cukup aneh juga, Ferrari sebagai sebuah tim dan merek yang sangat Italia tapi ternyata sudah sekitar lebih dari 10 tahun tidak memakai pebalap asal negerinya sendiri. Meski batal menyaksikan Schumi berlaga, rasa penasaran publik akan kemampuan pebalap yang jadi ‘tester’ sejak 1988 ini tetap menjadikan pertandingan F1 menarik untuk ditonton. (b\w)

*dimuat di www.clas-mild.com Agustus 2009

Schumi Ngebet Latihan, Kimi Sibuk Rally-an

Wacana Michael Schumacher yang bakal menggantikan Felipe Massa di team Ferrari ternyata ditanggapi serius oleh pebalap yang lahir pada tanggal 3 Januari 1969. Dengan tekad bulat, Schumi menyatakan akan segera berlaga kembali di GP F1 pada tanggal 23 Agustus mendatang di sirkuit Valencia Spanyol.

Setelah pensiun dari F1 di tahun 2006, Schumi menjadi penasihat di Ferrari. Ia juga sempat ikutan balap motor GP. Setelah berhasil menjadi juara dunia sebanyak 7 kali, tampaknya pria kelahiran Hurth-Hermulheim, Jerman ini tak kuasa menolak tawaran untuk kembali mengadu nyali di sirkuit balap paling bergengsi dunia Formula 1. Kenikmatan jadi juara dunia sepertinya menyebabkan bapak dua anak ini ngebet balapan lagi.

Sesi latihan langsung digelar karena mengingat waktu yang sangat singkat menjelang GP F1 Valencia. Ia bahkan merampungkannya dengan baik minggu lalu di sirkuit Mugello Italia setelah sebelumnya mencoba simulator balap di Maranello Italia, kota tempat Ferrari bercokol. “After a couple of laps I was able to drive constant lap times and I'm happy with the performance. Now we've got to see how my body and the muscles respond in the next days.” begitu kata Schumi seperti yang dikutip oleh situs resmi sirkuit Mugello. Ia sangat puas dengan hasil latihannya dan dalam beberapa hari lagi akan melihat bagaimana reaksi tubuhnya yang sudah lama tidak balapan.

Sementara itu, rekan sejawatnya nanti di Ferrari, Kimi Raikkonen, malah mengisi waktu libur F1-nya dengan menjajal balap reli World Rally Champhionship (WRC) yang bertajuk Neste Oil Rally di Finlandia. Dengan ditemani Finn Kaj Lindstrom sebagai co-driver, ia hanya berhasil berada di urutan 15 karena mobilnya sempat terbalik. Bagusnya, juara dunia F1 tahun 2007 ini dan partnernya yang mantan co-driver pereli top dunia Tommi Makinen, tidak mengalami luka apapun.

Schumi dan Kimi akan jadi pasangan juara dunia yang akan makin mendongkrak citra Ferrari di musim balapan tahun ini. Kedua pembalap handal ini memang tidak tampak akrab satu sama lain. Kondisi ini terjadi mungkin karena selain beda usia sepuluh tahun, mereka berdua pernah bersaing sebagai pebalap di dua tim yang berbeda. Namun Kimi Raikkonen yang sebelumnya berada di McLaren, saat ini justru mendukung masuknya Schumi di Ferrari. Ini berarti GP F1 Valencia besok dipastikan tak hanya akan menjadi balapan bersejarah bagi Ferrari, tapi juga tontonan sangat menarik bagi para maniak Formula 1.(b\w)

*dimuat di www.clas-mild.com Agustus 2009

10/4/09

Kemenangan Fantastis Hamilton di F1 GP Hungaria


Fantastis adalah kata yang tepat untuk Lewis Hamilton pada pertandingan Grand Prix Formula 1 hari Minggu 27 Juli 2009 di Sirkuit Hungaroring, Hungaria. Pembalab dari tim McLaren ini menempati posisi ke empat ketika balapan dimulai, dan ia bisa dengan mulus mencapai posisi pertama Formula 1 Ing Magyar Nagydij 2009 ini. Bagi Hamilton, kemenangan ini merupakan pencapaian terbaiknya setelah 11 seri balapan sejak ia di podium pertama F1 GP China pada 2008 lalu. Apalagi pembalap asal Inggris ini juga melewati 5 seri balapan tanpa hasil yang memuaskan, dan satu seri balapan di Bahrain hanya bisa mencapai urutan ke empat.

Sebaliknya kemalangan justru menimpa Fernando Alonso yang memulai start dengan mulus di urutan pertama sesuai pole position-nya. Dengan penampilan yang baik selama balapan, Alonso sayangnya harus keluar dari arena karena kesalahan crew-nya. Setelah keluar dari pitstop di lap 13, ban kanan depannya terlepas hingga membuat ia terpaksa bagaikan mengandarai bajaj karena hanya berjalan dangan tiga ban. Keadaan ini tentu saja mengharuskannya kembali ke pit dan merelakan Hamilton yang ketika ia masuk pit tadi berada tepat dibelakangnya, untuk memimpin balapan kali ini. Belakangan akibat kejadian itu, tim Renault yang menaungi Alonso mendapat hukuman pencekalan sehingga kemungkinan tidak akan bisa bertandingan pada seri balapan berikutnya di sirkuit Valencia Spanyol.

F1 GP Hungary ini juga diwarnai dengan kesialan yang lain. Pada saat babak kualifikasi di hari Sabtu, pembalap Brasil Felipe Massa mengalami kecelakaan cukup parah yang membuatnya harus menjalani operasi dan sempat mengalami koma di rumah sakit Budapest, Hongaria. Pembalap yang menempati juara 3 di seri sebelumnya di Jerman ini terkena salah satu onderdil mobil Rubens Barrichello yang terlepas lalu menimpa helmnya, sehingga membuatnya kehilangan kendali dan akhirnya “mencium” tembok sirkuit. Massa yang menderita gegar otak dan cedera pada tulang tengkorak akhirnya jelas tidak dapat mengikuti pertandingan di hari Minggunya. Gosip terakhir malahan posisi Massa di Ferrari sementara akan diisi oleh Michael Schumacher, meskipun hingga kini belum ada tanda-tanda pembalap yang telah menggantung helm itu akan kembali ke F1 mendampingi Kimi Raikkonen di Ferrari. (b\w)

*tulisan ini dimuat di www.clas-mild.com Juli 2009

Clas Music Heroes bagi 17 Musisi Terbaik Indonesia



Pemberian penghargaan Clas Music Heroes kembali digelar di Hard Rock Cafe Jakarta pada Senin malam 13 Juli 2009, ini merupakan akhir dari rangkaian acara pemberian penghargaan untuk para musisi Indonesia sejak awal tahun 2009 yang melibatkan masyarakat melalui polling sms dan hasilnya dinilai oleh dewan juri.

Setelah melalui seleksi ketat lewat sms dan penilaian juri, terpilih 17 musisi yang mendapat penghargaan sebagai Clas Music Heroes, yaitu: Iwan Fals, Slank, Peterpan, Melly Goeslaw, Krisdayanti, Gigi, Agnes Monica, Ari Lasso, Project Pop, Yovie & Nuno, Andra & The Backbone, Cokelat, Sheila On 7, Naif, Letto, The Changcuters, dan Efek Rumah Kaca.

Acara dibuka oleh Yoris Sebastian, sang konseptor, yang menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari Clas Music Heroes dengan membawa semangat Talk Less Do More, bertujuan untuk menjaring musisi Indonesia yang ga banyak omong tapi prestasinya mencorong! Niat baiknya biar musik negeri ini kualitasnya bakal makin meningkat.

Diungkapkan pula tentang pemberian penghargaan sekaligus penampilan masing-masing musisi yang dibuat unik, di tempat-tempat yang berdampak positif bagi masyarakat, yang Talk Less Do More. Contohnya ketika pemberian penghargaan untuk Krisdayanti yang dilakukan di tengah sawah di daerah Jatiluwih, Bali, yang ternyata merupakan 1 dari 100 World Heritage yang ditetapkan oleh UNESCO. Juga sewaktu band Cokelat menerima penghargaan dengan pengibaran bendera merah putih di Taman Bacaan Amin yang juga berfungsi sebagai poliklinik gigi gratis di daerah Batu, Malang, Jawa Timur.

Para juri yang terdiri dari: Andy F. Noya, Anton Wahyudi (praktisi radio), Bongki (produser musik), Dahono Fitrianto (wartawan Kompas), Denny MR (pengamat musik), Ricky Siahaan (Rolling Stone Indonesia), dan Yoris Sebastian (OMG Creative Consulting), malam itu diminta menceritakan alasan memilih musisi yang mereka jagokan untuk mendapat penghargaan ini. Salah satunya Ricky Siahaan yang berkomentar tentang Changcutters sebagai pendatang baru yang tidak hanya musiknya saja diperhitungkan, tetapi juga penampilan dan gaya mereka. Menurutnya The Changcutters memberikan packaging musik yang lengkap.

Para musisi penerima penghargaan juga diminta pendapatnya tentang ajang istimewa ini, dan mereka semua mendukung penuh Clas Music Heroes yang berdampak positif bagi geliat musik tanah air. Acara ditutup dengan penyematan pin oleh bapak JB. Iwan Sulistyo selaku Promotion Manager PT. NTI Indonesia serta para juri, kepada 17 musisi yang hadir kecuali Gigi yang berhalangan, yang pemberian pin untuk mereka sudah dilakukan sebelumnya dan videonya ditayangkan saat itu.

Kebayang kan gimana serunya acara Clas Music Heroes yang digelar tak hanya di Jakarta saja, tapi juga di beberapa tempat di Indonesia. Ternyata banyak musisi kita yang berbakat, berkualitas, dan dapat menunjukkan prestasinya tanpa banyak omong. Kira-kira siapa lagi ya yang bakal pantas dibilang Talk Less Do More? Makanya ikuti terus perkembangannya di sini, dan sampai jumpa di Clas Music Heroes tahun depan, dan tetap bersikap Talk Less Do More! (bm-b\w)


*tulisan ini dimuat di www.clas-mild.com Juli 2009

Iwan Fals dan Slank yang tetap netral

Pemilu di Indonesia tak hanya sekadar pesta demokrasi, tapi juga ajang meraup rejeki bagi banyak orang, termasuk para musisi yang menghibur di saat kampanye berlangsung. Tapi itu tidak berlaku bagi dua insan musik besar negeri ini, yaitu Iwan Fals dan grup band Slank.

Tekad Iwan Fals dan grup Slank untuk netral dalam pemilu Indonesia dibuktikan dengan tetap keukeuh tidak menerima job dari pihak partai atau capres mana pun dalam Pemilu 2009 lalu. Slank bahkan sudah sejak tahun 1990-an selalu kabur ke luar kota ketika masa-masa pemilu berlangsung, untuk menghindari orang-orang partai yang selalu mendatangi dan membujuk, bahkan mengancam, agar Slank mau menerima job dari mereka.

Begitu juga dengan Iwan Fals, penolakan job di saat pemilu legislatif dan pemilihan presiden juga dilakukannya. Ketika masa kampanye pilpres 2009, musisi legendaris itu sempat ditawari untuk menjadi bintang iklan salah satu capres, bahkan meski hanya lagunya saja yang akan dijadikan musik pengantar iklan, Iwan tetap menolak tawaran menggiurkan itu.

Konsistensi mereka bukanlah tanpa risiko. Akibat dari penolakan tersebut Slank bahkan sempat dihambat izin konsernya. Iwan Fals juga mengalami jadi ‘pengangguran’ selama masa pemilu tersebut. Namun semua itu tetap mereka jalani, terutama demi jutaan Slankers dan Orang Indonesia (OI), sebutan untuk para penggemar Slank dan Iwan Fals, yang berasal dari semua golongan. Salut untuk Iwan Fals dan Slank, mereka memang Talk Less Do More dan pantas jadi Claser Music Heroes! (b\w)

Sumber: majalah Rolling Stones Indonesia edisi 51 & dari berbagai sumber

(*tulisan ini dimuat di www.clas-mild.com kira2 bulan Juli 2009)

BACA JUGA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...