11/23/09

Barichello tidak hoki di negeri sendiri, Button juara dunia


Di dunia balap F1, dukungan suasana ‘kandang’ sendiri dan para penontonnya sama sekali tak punya pengaruh apapun terhadap kemenangan seorang pebalap. Contohnya adalah para pebalap Italia (Fisichella, Trulli, Liuzzi, & Badoer) yang tidak berjaya di Monza Italia dan pada balapan menjelang akhir musim 2009 kemarin di Brazil, Rubens Barichello yang meski berhasil mendapat tempat pertama di pole position ternyata juga tidak membuatnya beruntung hingga bisa memenangkan pertandingan di sirkuit yang terletak di kota kelahirannya, Sao Paulo.


Jam terbang, ketrampilan, dan keberuntungan adalah paduan utama pebalap agar dapat menjadi juara dunia Formula 1. Unsur itulah yang membuat pebalap Brawn GP Jenson Button akhirnya dipastikan bakal menjadi juara dunia GP F1 2009 karena nilai/poin yang diperoleh tak akan dapat ditandingi oleh pebalap lain, meskipun di F1 Grande Premio Petrobras do Brasil 2009 hari Minggu 18 Oktober kemarin Jenson finish di urutan 5, meskipun juga masih ada satu sesi pertandingan F1 lagi di Abu Dhabi dua minggu berikutnya. Hebatnya lagi, pebalap Inggris ini hanya mendapat urutan 14 ketika sesi qualifying hari sebelumnya. Dengan hanya masuk sekali pit di lap 55, akhirnya perlahan-lahan ia bisa mencapai urutan depan, sekali pun sudah berusaha dihalang-halangi oleh Vettel agar ia tidak mencapai 6 besar.


Eforia kemenangan justru tampak terlihat menonjol di kubu Brawn GP dibandingkan di pihak Red Bull. Mark Webber si pebalap Red Bull yang berdiri di podium pertama entah mengapa tampak tidak terlalu bersukacita akan kemenangannya. Di tempat kedua diisi oleh Robert Kubica dari BMW Sauber yang bertanding sangat baik pada balapan kali ini, yang berjuang cukup berat juga karena ada di urutan 8 ketika start. Tempat ketiga dalam balapan GP Brazil 2009 adalah Lewis Hamilton yang dengan sekuat tenaga merangkak dari urutan qualifying 18 dengan bahan bakar penuh, selepas masuk pit di lap 42 ia bahkan berhasil mendahului sang tuan rumah Barichello di lap ke 62.

Sebanyak 6 pebalap tidak dapat meneruskan pertandingan, 4 karena kecelakaan, dan 1 pebalap karena kerusakan gear box, sementara yang cukup memalukan adalah Nick Heidfeld dari BMW Sauber terpaksa keluar arena karena kehabisan bensin.



*Okt 2009 - www.clas-mild.com > Clas Movement > Clas Sport

Suzuka memang milik Vettel

Pada FORMULA 1 FUJI TELEVISION JAPANESE GRAND PRIX di Jepang hari Minggu (4/10/09), juara F1 Singapura 2009 Lewis Hamilton harus mengakui kehebatan Sebastian Vettel dalam mempertahankan posisinya sejak start hingga mencapai finish. Meski mobilnya sempat digeber sampai maju di urutan ke dua di lap-lap awal, pebalap McLaren dari Inggris tersebut akhirnya juga harus mengakui kegigihan pebalap Toyota Jarno Trulli untuk kembali mengambil alih posisi qualifying-nya di urutan dua.

Urutan tiga pebalap ketika pole position sehari sebelumnya benar-benar tak berubah. Vettel, Trulli, dan Hamilton yang ketika qualifying menempati urutan satu, dua, dan tiga, ternyata tetap seperti itu hingga akhir balapan. Tentunya masing-masing dalam mempertahankan posisi itu bukanlah hal yang mudah, pabalap RedBull Sebastian Vettel tampak sekali berhati-hati dalam berlaga, meski setelah keluar pit pertama ia sempat di urutan 3, namun upaya gigihnya tak sia-sia mengembalikan posisi pertamanya hingga finish, boleh dibilang saat itu sirkuit Suzuka adalah miliknya.

Timo Glock, pebalap Toyota yang di Singapura menempati podium dua, kali ini terpaksa absen karena kecelakaan akibat tidak bisa mengendalikan mobilnya pada saat qualifying di hari Sabtunya (3/10/09) hingga ia harus dirawat di rumah sakit. Keadaan ini memaksa tim Toyota bertanding di kandang sendiri dengan hanya dengan satu pebalap, Jarno Trulli.

Kecelakaan juga menimpa pebalap Scuderia Toro Rosso (STR-Ferrari) Jaime Alguersuari yang menabrak papan iklan ING hingga akhirnya mobilnya terhempas ke tembok pengaman sirkuit, menyebabkan ia harus digotong ambulans meskipun awalnya masih bisa berjalan. Jaime Alguersuari sepertinya memang kurang hoki dalam F1 karena dalam balapan sebelumnya juga mengalami insiden memalukan di pit-stop, di mana mobil sudah berjalan meski pipa bensin belum dicabut.

Sementara Adrian Sutil yang start diposisi ke empat, terpaksa mengakui bahwa dirinya ternyata belum setangguh pebalap lain. Pebalap Force India itu sempat menempel erat Rosberg hingga terjadi gesekan yang menyebabkan mobilnya sempat terlempar keluar sirkuit. Meski ia dengan cepat bisa mengendalikan mobilnya untuk kembali ke trek, namun kejadian ini semakin membuatnya merosot di urutan 15 yang diperbaikinya hingga finish urutan 13.


*Okt 2009 - www.clas-mild.com > Clas Movement > Clas Sport

11/16/09

GET MARRIED 2 – Bunting yang jadi penting!

Get Married pertama yang sukses mendulang penonton saat lebaran tahun 2007 lalu rupanya membuat Clas-Mild kembali mensponsori sekuelnya, yaitu Get Married 2 dengan sutradara yang sama, Hanung Bramantyo, dan juga pemeran utama yang masih sama, hanya saja keadaan mereka sudah berbeda. Musik dalam film ini pun juga kembali digarap oleh Slank, yang di Get Married 1 sukses dengan lagu Pandangan Pertama-nya A. Rafiq yang diaransemen ulang, bahkan dinyanyikan juga oleh Nirina Zubir sang pemeran utama.


Kali ini Maemunah (Mae - Nirina Zubir) diceritakan sudah menikah dengan Randy (Nino Fernandez) namun mereka sudah lama belum dikaruniai anak, padahal teman-teman Mae yang lain Eman (Aming), Guntoro (Desta), dan Beni (Ringgo Agus Rahman) semua sudah menikah dan punya anak. Hal ini yang membuat ayah Mae (babe) malu, sehingga ketika Mae ngambek pulang ke rumah orang tuanya karena Randy terlambat di acara ulang tahun pernikahan mereka, si babe Mardii (Jaja Miharja) dan ibunya Mae (Meriam Bellina) malah menyarankan Mae bercerai dengan Randy. Situasi ini makin runyam apalagi setelah Mae melihat Randy sedang berdekatan dengan teman kantornya Vivi (Marissa Nasution) yang cantik.


Lu boleh tinggal di sini, tapi dengan syarat lo musti bisa ngebuntingin si Mae, kalau enggak, pisah!” tegas babenya Mae ketika Randy hendak bertemu istrinya. Randy yang masih mencintai istrinya itu akhirnya melakukan berbagai cara agar Mae mau kembali. Begitu pula kawan-kawan Mae, Eman, Guntoro, dan Beni yang juga berusaha agar mereka tidak bercerai, apalagi setelah ketahuan bahwa sebenarnya Mae dan Randy masih sering bertemu secara backstreet seperti layaknya anak sekolah yang tidak direstui pacaran. Hingga perut Maemunah makin membesar, usaha-usaha itu terus dilakukan. Kelucuan dan kekonyolan tercipta dari usaha menyatukan kembali Mae dan Randy yang dilakukan oleh Eman dan kawan-kawannya, termasuk juga dalam mengatasi masalah di keluarga mereka masing-masing.


Akankah Mae dan Randy berhasil dipersatukan kembali? Segera nonton filmnya yang sudah beredar sejak 18 September 2009. Selain diperankan oleh nama-nama tenar seperti yang sudah ditulis di atas, film produksi Starvision Plus ini juga didukung oleh Ira Wibowo, Kimberly Ryder, Ytonk Club 80’s, Ruhut Sitompul SH, Billy W Poli, Indra Bekti, Hengky Sulaiman, Dhawiya Zaida, Mpok Nori, Verdi Solaiman, Dimas Aditya, Astri Nurdin, Tiza Radian. Skenario ditulis oleh Cassandra Massardi, dan Chand Parwez Servia sebagai produsernya. (b\w)



*ClasMovie - www.clas-mild.com 2009

BACA JUGA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...