12/18/12

Lama-lama Mereka Menghilang

“Tliliit, pagerku berbunyi, tlilit.. begitu bunyinya...” demikian potongan bait lagu rap salah satu grup rapper Indonesia yang lagunya ini terkenal pada awal tahun 90-an

Pager atau radio panggil. Saat ini kata-kata itu jadi terasa asing di telinga, padahal kira-kira 10 tahun lalu, banyak orang berusaha untuk punya kotak kecil itu. Pemiliknya merasa bahwa dia jadi bagian orang kantoran, atau ’orang  sibuk yang bekerja’ atau berasa sebagai seorang profesional.

Makin lama, pager menghilang dengan sendirinya, diganti dengan telepon selular. Hantaman makin telak terhadap pager ketika mulai berfungsinya sms yang bisa antar operator selular. Kepemilikannya jadi sangat berkurang. Dulu mahasiswa yang punya pager sangat jarang sekali. Tapi sekarang, bahkan anak SD saja sudah ada yang punya, atau tepatnya dibawakan telepon selular oleh orangtuanya.

Selain pager, ada beberapa lagi jenis barang yang tak lama lagi akan menghilang dari kehidupan kita. Bisa jadi kamera dengan film negatif, adalah salah satunya. Bertaburannya banyak macam kamera digital yang makin mudah pemakaiannya, lama-kelamaan membuat kamera dengan film seluloid tersisih setersisih-sisihnya.

Mesin ketik sepertinya juga sudah jarang kita temukan di berbagai perkantoran. Apalagi dengan makin murahnya harga komputer, komputer jinjing (laptop), dan printer. Hal itu akan semakin menjauhkan mesin ketik manual dari jangkauan kita sehari-hari.

Meskipun kita masih banyak melihat di sudut-sudut kota, telepon umum koin kiranya tak lama lagi akan menghilang juga. Saudaranya yaitu telepon umum dengan kartu megnetik tipis, tampaknya sudah lebih dulu raib, demikian juga dengana kartunya yang sempat jadi trend pemasangan iklan, bahkan dikoleksi, karena banyak memuat gambar-gambar bagus. Kini kartu voucher selular atau bahkan kartu nomor perdana menggantikan pamornya.

Jangan terburu-buru menyalahkan kemajuan teknologi dalam hal ini. Karena ternyata tak semua kemajuan itu menghilangkan barang lama. Contohnya adalah sepeda. Dengan ditemukannya motor, mobil, hingga pesawat terbang, tidak bisa menghilangkan keberadaannya. Begitu pula jam tangan putar yang berjalan menggunakan pegas atau per, keberadaan jam digital sekalipun tak membuat jenis jam ini menghilang dari peradaban.

Ketik DAFTAR, spasi, NAMA, kirim ke 6288...” itulah contoh masih berlakunya hingga kini kata ketik yang awalnya berasal dari kegiatan orang mengetik dengan mesin ketik. Yaah, meski mesinnya saat ini entah ada di mana, paling tidak kata-katanya masih eksis, hehe. [b\w] 


Posting di: ikhlas-online

12/4/12

Bertani adalah ibadah yang mulia di sisi Allah SWT


Cuaca akhir-akhir ini yang tidak menentu akibat keseimbangan alam yang terganggu. Banyak yang jadi bingung dengan keadaan ini, terutama saudara-saudara kita yang pekerjaannya sangat bergantung dengan kondisi cuaca. Salah satu yang terpengaruh adalah para petani, terutama yang mengandalkan pengairan dari tadah hujan. Namun meski begitu, hidup tetaplah harus terus berjalan.

Bagaimana pun keadaan dunia ini, kita semua punya kewajiban mencari nafkah untuk bisa bertahan hidup di dunia ini. Seperti firman Allah SWT berikut ini:

هو الذى جعل لكم الارض ذلولا فامشوا فى مناكبها وكلو من رزقه,واليه النشور

"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepadaNya kamu kembali (setelah) dibangkitkan." (QS Al Mulk ayat 15)

Artinya di sini adalah manusia wajib mencari rezeki yang telah disediakan Sang Maha Pemberi Rezeki dengan melakukan upaya apa pun selama tidak melanggar aturan Allah Subhahanahu wa Ta’ala. Tentunya termasuk para petani yang harus tetap berusaha bercocok tanam meski dalam kondisi cuaca tidak bagus. Sebagai tulang punggung bangsa dalam hal pengadaan pangan masyarakat luas, kerja keras petani akan selalu mendapat penghargaan dari banyak orang, apalagi dari Allah SWT. Rasulullah SAW. pun pernah bersabda:

ما من مسلم يغرس غرسا أو يزرع زرعا فيأكل منه طير أو إنسان أو بهيمة إلا كان له به صدقة

“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman atau menabur benih, lalu tanaman itu dimakan oleh burung atau manusia atau juga binatang ternak, kecuali yang demikian itu sebagai shadaqoh darinya” (HR. Bukhari - Muslim)

Jadi jelas bahwa bertani adalah pekerjaan yang mulia, karena mengolah lahan sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi sekalian umat. Walau pun di lain pihak, banyak juga manusia yang mengatasnamakan petani atau dengan dalih bertani tapi kenyataannya malah merusak alam, lalu merugikan banyak pihak, termasuk para petani yang benar-benar mencari nafkah dengan bertani. Padahal masih banyak hal lain yang lebih penting harus dihadapi oleh para hamba Allah yang mulia ini, misalnya tanaman yang selalu diserang hama, belum lagi kualitas hasil panen yang tidak bagus karena pupuknya yang bermasalah, hingga masalah penjualan hasil pertaniannya. 

Hal-hal yang mengganggu para petani dalam mencari nafkah bisa jadi merupakan ujian dari Allah SWT, karena seperti yang kita semua tahu, Beliau selalu memberi manusia ujian agar kita tetap tegar dalam menghadapi kehidupan. Kemuliaan yang telah Allah SWT berikan tentunya tidak boleh begitu saja disia-siakan hanya karena berbagai masalah yang menghadang. Usaha tetap harus dilakukan, Allah SWT telah mengingatkan kita akan hal tersebut seperti firman-Nya dalam Al Quran surat Ar Ro’d ayat 11:

إن الله لايغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم

Tidaklah ALLAH mengubah/menarik NI’MAT suatu kaum sehingga kaum itu mengubah apa yang ada di diri mereka sendiri (tidak mensyukuri ni’mat).

Tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi, semua ada jalan keluar jika manusia mau terus berusaha menemukannya, apalagi dilandasi niat yang kuat dan ikhlas karena Allah SWT. Berbagai hambatan mulai dari kerusakan lahan, gagal panen, pupuk yang langka hingga mahalnya harga pestisida, semua itu pasti bermuara pada sebuah solusi yang akan membuat kita jadi semakin mulia di sisi Allah Azza wa Jalla.

Selain membawa manfaat bagi banyak orang karena mengatasi masalah pangan, petani dan kegiatan bertaninya juga mulia karena melestarikan kehidupan. Tanaman sebagai salah satu makhluk Allah SWT sangat memerlukan manusia yang dapat memberinya kehidupan agar keseimbangan alam tetap terjaga. Bahkan kalau perlu hingga di ujung zaman, kita tetap harus melestarikan kehidupan. Seperti yang ditegaskan Rasulullah saw:

"Jika kiamat telah mendatangi salah seorang di antara kalian dan di tangannya (masih) ada bibit kurma, maka hendaklah dia menanamnya." (HR Ahmad).

Wallahu a’lam. [b\w]

10/25/12

Tragedi 9/11 idenya dari novel?


“Hebat!” kata itu lah yang pertama kali terlontar ketika melihat proses pesawat yang menabrak gedung pencakar langit kembar di New York tersebut. Tragedi yang katanya merupakan aksi terorisme pada tanggal 11 September 2001 jam 09.59 pagi waktu New York – Amerika Serikat itu, sempat mengundang decak kagum di kalangan kuli ide.

Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap korban yang tewas mengenaskan akibat runtuhnya gedung WTC berlantai 110 itu, aksi menabrakan gedung seperti itu sungguh ide yang luar biasa. Bisa-bisanya si “teroris” punya ide gila! macam begitu. Ide yang efektif langsung bikin malu Amerika, atau justru efektif langsung menuduh golongan Islam sebagai orang-orang nekat nan barbar?

Kita tinggalkan dulu latar belakang politik dari tragedi 9/11 itu. Karena sebenarnya yang ingin dibahas justru idenya. Apakah benar-benar sebrilian itu? Selain ketika perang dunia ke-2 lalu tentara udara Jepang sering melakukan tindakan bunuh diri dengan menghujamkan pesawat tempurnya ke sasaran yang disebut kamikaze, ternyata ide menabrakan pesawat penumpang ke pusat pemerintahan Amerika, juga sudah ada di dalam novel terbitan tahun 1996 karangan Tom Clancy.

Executive Orders, adalah judul dari novel setebal kotak sepatu karya Tom Clancy, seorang broker asuransi yang memiliki perhatian besar terhadap masalah kemiliteran dan intelejen. Novel ini bercerita tentang pergulatan seorang penasihat keamanan nasional John Patrick Ryan, yang terpaksa menjadi presiden karena kematian Presiden Amerika Serikat, akibat tindakan kamikaze pesawat Boeing 747 Japan Airlines yang ditabrakkan ke gedung Capitol Hill, sehingga menyebabkan Amerika Serikat kehilangan Presidennya. Sekaligus sebagian besar menteri kabinetnya, plus sebagian besar anggota parlemennya. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dan diterbitkan oleh Gramedia.

Jika membaca novel yang terbit pada tahun 1996 tersebut, dijamin keraguan langsung menerpa di dada. Pertanyaan serupa di atas kembali muncul lagi. Apa benar ide menabrakan pesawat itu murni dari para teroris, atau karena  mereka membaca novel spektakular ini? Atau jangan-jangan “nothings new under the sun” berlaku juga untuk ide-ide barbar di kalangan para teroris? Yang jelas, kata-kata “hebat” di awal tulisan sudah seharusnya ditarik kembali. Selain kata itu tidak berperikemanusiaan, juga karena mungkin saja ide brilian pelaku muncul lantaran mereka membaca novel tebal tersebut. Hanya Tuhan yang tahu, dan semoga arwah korban tragedi 9/11 diterima di sisi-Nya. Amiiin. (b/w)

10/20/12

Iwan Fals dan Slank yang tetap berdiri untuk semua golongan


Pemilu di Indonesia tak hanya sekadar pesta demokrasi, tapi juga ajang meraup rejeki bagi banyak orang, termasuk para musisi yang menghibur di saat kampanye berlangsung. Tapi itu tidak berlaku bagi dua insan musik besar negeri ini, yaitu Iwan Fals dan grup band Slank.

Tekad Iwan Fals dan grup Slank untuk netral dalam pemilu Indonesia dibuktikan dengan tetap keukeuh tidak menerima job dari pihak partai atau capres mana pun dalam Pemilu 2009 lalu. Slank bahkan sudah sejak tahun 1990-an selalu kabur ke luar kota ketika masa-masa pemilu berlangsung, untuk menghindari orang-orang partai yang selalu mendatangi dan membujuk, bahkan mengancam, agar Slank mau menerima job dari mereka.

Begitu juga dengan Iwan Fals, penolakan job di saat pemilu legislatif dan pemilihan presiden juga dilakukannya. Ketika masa kampanye pilpres 2009, musisi legendaris itu sempat ditawari untuk menjadi bintang iklan salah satu capres, bahkan meski hanya lagunya saja yang akan dijadikan musik pengantar iklan, Iwan tetap menolak tawaran menggiurkan itu.

Konsistensi mereka bukanlah tanp
a risiko. Akibat dari penolakan tersebut Slank bahkan sempat dihambat izin konsernya. Iwan Fals juga mengalami jadi ‘pengangguran’ selama masa pemilu tersebut. Namun semua itu tetap mereka jalani, terutama demi jutaan Slankers dan Orang Indonesia (OI), sebutan untuk para penggemar Slank dan Iwan Fals, yang berasal dari semua golongan. Salut untuk Iwan Fals dan Slank, mereka memang Talk Less Do More dan pantas jadi Claser Music Heroes! (b\w)


tulisan ini diposting di clas-mild.com pada tahun 2009

10/11/12

Banjir Iklan, Iklan Banjir


Banjir. Sebuah kata yang sedang naik daun. Pamornya mulai mengalahkan kata korupsi, atau mungkin mulai menenggelamkan kata-kata Adam Air yang sebelumnya juga banyak disebut-sebut karena diduga tenggelam. Sungguh cerdik si banjir memilih cara untuk menegaskan eksistensi dirinya, yaitu dengan mendatangi hampir seluruh wilayah ibukota RI, sehingga ia meraup kesuksesan luar biasa dan jadi pembicaraan di mana-mana.

Banjir, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan sebuah kata kerja (verb), yang memiliki arti: berair banyak dan deras, air yang banyak dan mengalir deras, atau peristiwa terbenamnya daratan yang biasanya kering karena volume air yang meningkat. Tapi kata ‘banjir’ juga merupakan kata kiasan yang berarti ‘datang (ada) banyak sekali’ dan inilah yang membuat banjir sering dieksploitir menjadi iklan.

Banjir, ternyata bisa juga dipakai untuk memberitahu konsumen bahwa ada hadiah jika beli sebuah produk yang sedang promo: “Banjir hadiah!” Atau “Banjirilah segera!” untuk mengajak konsumen agar berbondong-bondong datang. Dalam hal ini, banjir bersaing ketat dengan saudaranya yaitu kata hujan. “Hujan hadiah!” masih enak terdengar, tapi jika “Hujanilah segera!” sepertinya agak aneh ya?

Banjir cukup efektif untuk meyakinkan konsumen akan kehandalan sebuah produk. Beberapa produk otomotif pernah terang-terangan melakukan gerakan cepat tanggap, yaitu dengan membuat iklan yang memotret keadaan mobil mereka sedang melaju gagah berani membelah banjir. “Makanya beli donk mobil ini, biar nggak susah kalo musim banjir ginii…!” begitulah kira-kira iklan tersebut ‘berteriak’ lantang.

Banjir mampu dengan ciamik mengangkat citra perusahaan jadi semakin baik di mata konsumen. Seperti yang waktu itu dilakukan oleh sebuah perusahaan asuransi mobil di kala menjelang musim hujan, yaitu dengan mengeluarkan iklan berisi beberapa tips bagi pemilik kendaraan atau pengemudi untuk menghindari atau menghadapi banjir. Seri iklan berikutnya sungguh membuat konsumen makin jatuh cinta, di mana terlihat petugas mereka sedang menolong kendaraan milik konsumen yang sedang mogok ditengah banjir. Ooh…so sweet, bukan?

Banjir punya banyak penggemar. Terbanyak adalah dari kalangan perusahaan properti. Biasanya iklan properti selain menawarkan harga dan fasilitas, juga menempatkan sang banjir pada tempat istimewa di lay-out. Bahkan ada yang mempersilakannya menutupi visual-visual penting dalam iklan tersebut, asalkan banjir selalu berkolaburasi dengan kata-kata lain sehingga menjalin sebuah kalimat wajib: “Lokasi Bebas Banjir!”

Di saat banjir begini, iklan-iklan berlatarbelakang banjir semakin membanjir, mulai dari iklan sepatu boot, hingga produk sabun kesehatan. Jika dikemas dengan baik, tentunya iklan-iklan (bertema) banjir itu tidak menjadi iklan yang dibenci seperti layaknya musibah banjir. Ayo! Banjirilah ranah iklan ini dengan ‘iklan banjir’ yang baik! Tapi, seperti apa sih ‘iklan banjir’ yang baik? Mungkin bisa ditanyakan pada rumput yang bergoyang, dengan catatan jika rumputnya masih hidup, belom kena banjir…! [b\w]


dimuat di majalah AdDiction, Maret 2007


Sumber: http://benewaluyo.multiply.com/journal/item/1/Banjir-iklan-iklan-banjir

9/24/12

Rejeki bukan dicari, tapi dijemput!

Ketika lelaki itu ditanya, mengapa pagi-pagi sekali sudah membuka kios kecilnya. Jawabannya singkat, “Namanya juga cari rejeki, mesti pagi-pagi...”
Jadi, apakah rejeki itu barang hilang yang harus dicari? Bukankah rejeki sudah ada bagi tiap-tiap manusia?

Kata AA Gym, kita manusia bukan mencari rejeki, tetapi MENJEMPUT rejeki. Karena setiap manusia sudah ditentukan rejekinya, tinggal bagaimana kita berusaha untuk menuainya. Jika semua orang menyadari hal itu, tentunya dunia ini akan damai. Kok bisa?

Coba kita lihat akar masalah segala kerusakan dunia. Kata kuncinya adalah akibat dari KESERAKAHAN manusia. Segala penjarahan hutan, pembukaan lahan untuk pertambangan, pemukiman, dan banyak lagi, semua bertujuan untuk meningkatkan pendapatan yang berarti mencari rejeki lebih. Rejeki lebih yang berarti adalah rejeki di luar yang sudah ditentukan. Di luar yang sudah ditentukan, berarti ada rejeki pihak lain yang diambil!

Jika semua orang sudah menyadari bahwa sesungguhnya ia hanya perlu tekun bekerja untuk mendapat bagian dari rejeki yang memang sudah menjadi haknya, tentunya tak perlu lagi menjarah milik orang lain. Tak ada kerusakan alam yang katanya demi meningkatkan taraf hidup. Tak ada orang yang menzalimi orang lain. Tak ada lagi orang yang merampas rejeki orang lain. Amin. (b/w)

7/10/12

Membunuh ekonomi negara dengan dalih anti komunis dan demokrasi

Ulasan buku Confessions of an Economic Hit Man

“Saya baca baru setengah buku, nggak selesai karena sudah keburu dongkol...” demikian kata paman saya ketika bercerita tentang buku karya John Perkins yang berjudul Confessions of an Economic Hit Man. Rupanya ada perasaan yang sama saya alami; kesal, marah, dongkol, dendam, dan geram setelah membacanya hingga tuntas. Inilah yang membedakan saya dengan sang paman, beliau belum selesai membacanya karena sudah lebih dahulu kesal.

Diawali dengan cerita masa kecil si penulis hingga dewasa yang akhirnya berhasil direkrut sebagai seorang Economic Hit Man (EHM). Buku ini menceritakan bagaimana seorang “pembunuh ekonomi” bekerja untuk sebuah perusahaan semacam konsultan finansial yang jadi langganan para pemerintah di negara berekonomi lemah. Bagaimana John Perkins menjadi seorang agen yang “mengelabui” pemerintah negara-negara tersebut agar mau melakukan pinjaman untuk membiayai sebuah proyek yang diada-adakan, yang ujung-ujungnya dikerjakan oleh pihak si pemberi pinjaman, sehingga duit pinjaman balik lagi ke dia-dia juga, sementara pinjaman dan bunganya tetap harus dibayar.

Celakanya di antara beberapa negara-negara yang jadi korban, salah satunya termasuk negeri kita tercinta ini, Republik Indonesia! John Perkins mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1971 sebagai seorang konsultan ekonomi, bergabung dengan beberapa orang Amerika lain yang sudah lebih dahulu tinggal di Indonesia, dan keberadaan mereka sangat didukung oleh pemerintah waktu itu karena mereka memakai dalih untuk menyelamatkan Indonesia dari pengaruh komunis. Tim yang terdiri dari 11 orang itu tinggal di Bandung dan bekerja untuk Perusahaan Listrik Negara. Mereka bertugas melakukan pengembangan elektrifikasi Pulau Jawa, membuat sebuah rencana induk sistem kelistrikan terpadu hingga jangka waktu dua puluh lima tahun.

“Berbicara tentang minyak. Kita semua tahu betapa tergantungnya negara kita pada minyak. Indonesia dapat menjadi sekutu kita yang kuat dalam hubungan ini.” begitulah kata Charlie Illingworth, manajer proyek dari misi tersebut (halaman 29). Ternyata memang tujuan mereka tak hanya masalah komunisme dan menegakkan demokrasi, tapi juga ekspansi kapitalisme dan minyak bumi. Cukup gamblang dan detil pemaparan John Perkins tentang keberadaannya di Indonesia. Contohnya adalah ketika ia bercerita tentang Hotel Indonesia Intercontinental tempat di mana pertama kalinya tinggal di Jakarta sebelum ke Bandung, juga di mana ia harus mengalahkan suara hati di bawah tekanan ketika memalsukan kajian ekonomi untuk proyek tersebut.

Selain di Indonesia, John Perkins juga bekerja di negara lain. Di Panama Perkins sempat berteman dengan pemimpin karismatik Omar Torrijos untuk menggagalkan niatnya mengalihkan kepemilikan Terusan Panama dari AS kepada Panama, hingga akhirnya presiden Panama tersebut meninggal karena kecelakaan pesawat terbang yang terbakar yang mempunyai semua tanda pembantaian CIA. Di Arab Saudi ia berusaha membujuk keluarga kerajaan untuk menginvestasikan pendapatan minyak ke dalam surat berharga AS, juga menjadi germo untuk Osama bin Laden. Di Iran berusaha untuk tetap membuat pemerintah otoriter Shah Iran berkuasa sampai akhirnya bersahabat dengan salah seorang anggota keluarga kerajaan. Di negara-negara miskin Amerika Latin seperti Kolombia dan Ekuador, ia berusaha mempengaruhi pemerintah agar tidak ragu untuk terus mengekploitasi minyak di hutan-hutan Amazon dan memberi cap pemberontak pada para petani yang menentangnya.

John Perkins menulis pengalaman hidupnya ini dengan gaya novel. Ia juga memasukkan sedikit unsur romantisme didalamnya, apalagi hidupnya sempat mengalami kegagalan perkawinan karena pekerjaan yang membuat dirinya selalu berada di luar negeri. Niatnya untuk membukukan kisah EHM ini juga sempat mendapat ancaman hingga tawaran suap yang menggiurkan, namun ia tetap bergeming dan terus menulis.

Perkins merasa bahwa akibat “prediksi ekonominya” telah membuat banyak negara manjadi terlibat hutang yang besar kepada lembaga keuangan dunia semacam World Bank dan IMF, sehingga pemerintahan sebuah negara menjadi ahli korupsi yang menghalalkan segala cara, sehingga rakyat kecil sengsara bahkan mati terbunuh! Mungkin tulisannya ini merupakan salah satu cara dia untuk menebus dosa dari apa yang telah dilakukannya.

Buku ini dapat menyadarkan kita akan adanya konspirasi besar yang mengarah kepada sebuah corporatocracy, yaitu istilah yang menggambarkan sebuah kekuatan elite baru yang berusaha menguasai planet ini (halaman 30). Kejadian demi kejadian penting di dunia ini bisa jadi sudah direncanakan sebelumnya, atau sebenarnya itu merupakan bagian dari sebuah rencana besar (grand design) untuk menaklukan seluruh kekuatan ekonomi dunia. Jika melihat cara kerja para Economic Hit Man ini yang sudah mulai beroperasi sejak pertengahan abad 20, tentu logikanya saat ini mereka jadi makin hebat, makin berpengalaman, sehingga makin sulit terdeteksi. Jika bangsa kita selalu sibuk bertikai satu sama lain dan tidak bersatu menggalang kekuatan, tentunya tak akan bisa lepas dari jeratan mereka. [b\w]

Sumber: Ikhlas Online (multiply sudah tutup)

6/15/12

Bubur Ayam Bekasi

Di antara berbagai macam bubur ayam (buryam) dari berbagai daerah di Nusantara ini, mungkin bagi masyarakat Jabodetabek yang sangat dikenal adalah bubur Sukabumi, bisa ditemukan pusat jualannya di kawasan Tebet, Jakarta. Di seputaran Bekasi cukup dikenal juga yang namanya bubur ayam Gunung Jati Cirebon yang agak berkuah, atau juga bubur Bandung yang agak kering. Namun kini bagi Anda pecinta makanan bubur-buburan, mungkin sudah saatnya menambahkan perbendaharaan jenis bubur ke dalam daftar Anda, karena ternyata ada yang namanya Bubur Bekasi.

Bubur ini rasanya seperti bubur Gunung Jati yang berkuah itu, namun bubur Bekasi kuahnya tidak terlalu banyak. Buburnya pun juga sama saja dengan bubur yang lain, hanya mungkin yang membedakan adalah variasi konten makanan yang menyertai bubur di dalamnya. Pertama kali yang terlihat menonjol sudah tentu adalah kerupuknya yang berwarna merah kinclong gambreng itu. Warna merah yang condong ke pink itu berpadu serasi dengan warna hijau di sebelahnya, yang ternyata adalah potongan kotak-kotak mentimun segar, dan memang dua unsur inilah sepertinya yang membuat buryam ini jadi istimewa, dan mengklaim dirinya sebagai bubur ayam Bekasi.

Rasa mentimun yang segar ternyata dapat mengurangi efek rasa mblenger yang ditimbulkan dari gurihnya rasa bubur ini. Mentimun dan kerupuk merah tersebut benar-benar membuat kita menyadari perbedaan rasa yang signifikan Bubur Bekasi ini dibanding dengan bubur yang lain. Dari segi harga, Bubur Bekasi ini termasuk terjangkau. Makan berdua dengan dua porsi bubur dan dua minuman ringan saja tak sampai lebih dari Rp 50 ribu, kok… (jujur penulisnya lupa berapa harganya karena yang diingat cuma rasanya, hehehe…).

Bubur Bekasi ini bisa ditemukan pada sore dan malam hari di sebelah kanan RS Bhakti Kartini, di jalan RA Kartini Kota Bekasi. Jadi jika Anda berjalan dari arah jalan Juanda, maka bubur ini ada di sebelah kiri jalan persis sebelum pintu masuk ke arah RS Kartini. Akan terlihat jelas tenda dengan tulisan “Bubur Bekasi”. Entah di mana lagi Bubur Bekasi ini bisa dinikmati selain di situ, karena penulis menemukannya secara kebetulan ketika selesai bezoek seorang kawan di Rumah Sakit di sebelah penjualan bubur tersebut. Itu juga sudah berlangsung cukup lama yaitu di akhir bulan Desember tahun 2011 lalu. Semoga masih berjualan. [b\w]

sumber: Blogger Bekasi

6/10/12

Stand Up Comedy & Asep Suaji

Dunia hiburan di Indonesia sekarang nambah satu lagi jenisnya yang saat ini lagi heboh, yaitu Stand-Up Comedy, atau bahasa Indonesianya Komedi Tunggal. Jenis komedi ini bermula dari sekitar tahun 1800-an di Amerika, di sebuah teater bernama The Minstrel Show, dan ketika itu belum ada yang namanya mic, jadinya kebayang kan mereka harus teriak-teriak dan banyak melakukan komedi fisik slapstick.

Di Indonesia sebenarnya komedi tunggal ini juga sudah lama ada. Komedian Taufik Savalas almarhum adalah salah satu ‘comic’, istilah untuk menyebut seorang yang melakukan stand up comedy, yang sering mengisi acara komedi tunggal di Comedy Cafe milik Ramon Papana. Waktu itu komedi tunggal belumlah dikenal luas seperti sekarang, para komediannya pun pada saat itu kita mengenalnya sebagai pelawak lepas, seperti Kelik Pelipurlara dan Iwel Wel, juga almarhum Taufik Savalas, yang akhirnya mereka malah merambah acara parodi politik di televisi atau sibuk jadi MC/pembawa acara.

Saat ini stand up comedy menjadi dikenal luas karena mulai dilirik oleh beberapa stasiun televisi. Malah ada yang menjadikannya sebagai sebuah ajang kompetisi melalui audisi dan dipilih lewat sms. Dari acara itulah mulai muncul nama-nama baru selain Pandji dan Raditya Dika. Para comic Indonesia yang mulai naik daun itu antara lain ada Ryan si juara kompetisi, Akbar, Ernest, Mongol, Miund, Soleh Solihun, dan Asep Suaji.

Nama yang terakhir inilah yang akan memeriahkan Claser Music Corner kita malem minggu besok yang mengusung tema Gaul Galau. Hadirnya Asep Suaji untuk mengisi komedi tunggal di Claser Community Center pada tanggal 25 Februari 2012 besok tentunya bakal memberi warna lain bagi Claser. Asep (@asepsuaji) yang menurut FB-nya bekerja di sebuah lembaga kebudayaan Inggris di Jakarta, punya gaya yang khas dalam membawakan stand up comedy, materi lawakan yang dimilikinya juga sangat urban, sehingga diharapkan ia akan dapat menghibur Claser dengan cara yang berbeda. [b\w]


6/5/12

Buklet Deplu


Ini adalah sebuah karya keroyokan bersama mas YUDYA HANDOKO & HARI WIGUNADI

5/20/12

India & Cina Diadudomba Media Barat

Kesuksesan India meluncurkan rudal balistik antar benua yang diberi nama Agni V tak banyak mendapat kecaman dunia, tidak seperti Korea Utara yang juga baru-baru ini meluncurkan roketnya yang akhirnya gagal. Rudal dengan daya jelajah/jarak tembak hingga 5000 km itu adalah asli buatan India, dan otomatis menjadikan negara di Asia Selatan itu masuk ke dalam jajaran eksklusif negara pemilik rudal balistik antar benua bersama Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, dan Cina.

Masalahnya, mengapa media barat mengatakan secara spesifik bahwa rudal tersebut bisa mencapai wilayah Cina? (India tests nuke-capable missile able to hit China./ India test Agni V; capable of reaching China./ India to test Agni-V nuclear missile capable of striking Beijing). Mengapa tiba-tiba Cina disebut, seolah-olah India membuat Agni V memang ditujukan ke arah Cina, padahal India dan Cina bukanlah dua negara yang sedang bermusuhan?

Itulah jeleknya pihak (media) barat, mereka sering sekali membuat berita-berita yang provokatif non obyektif. Termasuk berita-berita tentang Indonesia. Mereka (barat) menyadari bahwa dua negara dengan penduduk terbanyak di dunia itu, India & Cina, merupakan calon negara adikuasa menggantikan peran negara-negara barat khususnya AS. Apalagi baru-baru ini mereka membuat sebuah “paguyuban” antar sesama negara dengan kekuatan ekonomi baru yang tergabung dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa), yang semakin membuat barat ketar-ketir.

Pemberitaan tendensius yang kerap dilakukan media barat terhadap negara-negara yang berpotensi “menguasai” dunia, mungkin merupakan salah satu cara agar hegemoni dan dominasi barat khususnya Amerika bisa tetap berlangsung. Bila memang akhirnya India & Cina bermusuhan, tentu akan menguntungkan AS yang merupakan produsen senjata terbesar dunia, agar tetap jadi negara penguasa dunia. Ternyata politik adu domba milik barat masih relevan sejak jaman Hindia Belanda hingga sekarang… [bw]

sumber: http://politik.kompasiana.com/2012/04/20/india-cina-diadudomba-media-barat/

5/4/12

Home Lighting Experience, Lampu Juga Ada Butiknya!


Banyak yang nggak sadar bahwa salah satu benda penting di rumah kita adalah lampu. Ada listrik tapi kalo tak ada lampu bakal percuma. Jika malam datang, kita nggak bisa ngapa-ngapain tanpa lampu. Nah, lantas kita tahu nggak siapa yang bikin itu lampu? Sebagian besar mungkin akan menjawab Philips jika ditanya tentang merek lampu apa yg paling diingat. “Terus terang Philips terang terus!” merupakan slogan lawas lampu Philips yang cukup fenomenal di ranah periklanan, yang juga banyak diingat oleh para konsumen lampu di Indonesia hingga kini.

Philips memang jagoan di industri pencahayaan, meskipun produk electronik lainnya juga merupakan produk unggulan, namun untuk urusan lampu memang merekalah ahlinya. Saking seriusnya, Philips banyak melakukan inovasi produk lampu yang dapat memudahkan hidup kita, seperti misalnya produk lampu LED (Light Emitting Diode) yang bisa digunakan hingga 25 tahun, bayangkan!

Sebagai ahlinya lampu, Philips juga memberi kemudahan untuk menemukan produk yang cocok sesuai kondisi dan kebutuhan konsumen, yaitu dengan menyediakan toko khusus yang tak hanya sekadar menjual lampu tapi juga sebuah boutique lighting gallery. Seperti baru-baru ini (3 Mei 2012) di Jakarta, Philips membuka galeri lampunya yang keempat di Indonesia di Plaza Kenari Mas, menggenapi 3 branded store lain yang sudah lebih dulu berdiri di Warung Buncit Jakarta Selatan, Surabaya, dan BSD Serpong Tanggerang.

 Pada acara grand opening branded store Plaza Kenari, Philips juga menggelar acara talk show dengan mengundang pebalap rally internasional Rifat Sungkar. Nah, apa hubungannya nih balapan sama home lighting? Ternyata pebalap ganteng itu tak sendirian, ia menggandeng istri tercintanya Sissy Priscilia yang cantik. Mereka ternyata sedang membangun rumah di kawasan Bintaro, dan Philips merupakan pilihan mereka untuk urusan pencahayaan di dalam rumah idaman pasangan public figure itu.

“Di galeri ini, pelanggan akan mendapatkan inspirasi lewat panel-panel tematik sekaligus informasi solusi pencahayaan Philips yang hemat energi dan ramah lingkungan,” demikian Ryan Tirta Yudhistira, Head of Country Marketing Philips Lighting, menjelaskan konsep dari galeri lampu Philips yang merupakan The Ultimate Home Lighting Solution. “One-stop lighting shop di Plaza Kenari Mas ini dibuka karena Philips selalu melakukan yang terbaik dan ingin meningkatkan kualitas kehidupan pelanggan melalui pencahayaan,“ tambah Robert Fletcher, Presiden Diektur PT Philips Indonesia. So, buat yang lagi perlu lampu-lampu keren buat di rumah atau kantor, nggak ada salahnya mampir ke sini, dijamin bakalan nemu sesuatu yang berbeda. [b\w]



BACA JUGA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...