“Hebat!” kata itu lah yang pertama kali terlontar ketika melihat proses pesawat yang menabrak gedung pencakar langit kembar di New York tersebut. Tragedi yang katanya merupakan aksi terorisme pada tanggal 11 September 2001 jam 09.59 pagi waktu New York – Amerika Serikat itu, sempat mengundang decak kagum di kalangan kuli ide.
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap korban yang tewas mengenaskan akibat runtuhnya gedung WTC berlantai 110 itu, aksi menabrakan gedung seperti itu sungguh ide yang luar biasa. Bisa-bisanya si “teroris” punya ide gila! macam begitu. Ide yang efektif langsung bikin malu Amerika, atau justru efektif langsung menuduh golongan Islam sebagai orang-orang nekat nan barbar?
Kita
tinggalkan dulu latar belakang politik dari tragedi 9/11 itu. Karena
sebenarnya yang ingin dibahas justru idenya. Apakah benar-benar
sebrilian itu? Selain ketika perang dunia ke-2 lalu tentara udara Jepang
sering melakukan tindakan bunuh diri dengan menghujamkan pesawat
tempurnya ke sasaran yang disebut kamikaze, ternyata ide
menabrakan pesawat penumpang ke pusat pemerintahan Amerika, juga sudah
ada di dalam novel terbitan tahun 1996 karangan Tom Clancy.
Executive Orders, adalah judul dari novel setebal kotak sepatu karya Tom Clancy,
seorang broker asuransi yang memiliki perhatian besar terhadap masalah
kemiliteran dan intelejen. Novel ini bercerita tentang pergulatan
seorang penasihat keamanan nasional John Patrick Ryan, yang terpaksa
menjadi presiden karena kematian Presiden Amerika Serikat, akibat
tindakan kamikaze pesawat Boeing 747 Japan Airlines yang
ditabrakkan ke gedung Capitol Hill, sehingga menyebabkan Amerika
Serikat kehilangan Presidennya. Sekaligus sebagian besar menteri
kabinetnya, plus sebagian besar anggota parlemennya. Novel ini telah
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dan diterbitkan oleh Gramedia.
No comments:
Post a Comment