Pemilu di Indonesia tak hanya sekadar pesta demokrasi, tapi juga ajang meraup rejeki bagi banyak orang, termasuk para musisi yang menghibur di saat kampanye berlangsung. Tapi itu tidak berlaku bagi dua insan musik besar negeri ini, yaitu Iwan Fals dan grup band Slank.
Tekad Iwan Fals dan grup Slank untuk netral dalam pemilu Indonesia dibuktikan dengan tetap keukeuh tidak menerima job dari pihak partai atau capres mana pun dalam Pemilu 2009 lalu. Slank bahkan sudah sejak tahun 1990-an selalu kabur ke luar kota ketika masa-masa pemilu berlangsung, untuk menghindari orang-orang partai yang selalu mendatangi dan membujuk, bahkan mengancam, agar Slank mau menerima job dari mereka.
Begitu juga dengan Iwan Fals, penolakan job di saat pemilu legislatif dan pemilihan presiden juga dilakukannya. Ketika masa kampanye pilpres 2009, musisi legendaris itu sempat ditawari untuk menjadi bintang iklan salah satu capres, bahkan meski hanya lagunya saja yang akan dijadikan musik pengantar iklan, Iwan tetap menolak tawaran menggiurkan itu.
Konsistensi mereka bukanlah tanpa risiko. Akibat dari penolakan tersebut Slank bahkan sempat dihambat izin konsernya. Iwan Fals juga mengalami jadi ‘pengangguran’ selama masa pemilu tersebut. Namun semua itu tetap mereka jalani, terutama demi jutaan Slankers dan Orang Indonesia (OI), sebutan untuk para penggemar Slank dan Iwan Fals, yang berasal dari semua golongan. Salut untuk Iwan Fals dan Slank, mereka memang Talk Less Do More dan pantas jadi Claser Music Heroes! (b\w)
Sumber: majalah Rolling Stones Indonesia edisi 51 & dari berbagai sumber
(*tulisan ini dimuat di www.clas-mild.com kira2 bulan Juli 2009)
No comments:
Post a Comment