“Tliliit,
pagerku berbunyi, tlilit.. begitu bunyinya...” demikian potongan bait
lagu rap salah satu grup rapper Indonesia yang lagunya ini terkenal pada
awal tahun 90-an
Pager
atau radio panggil. Saat ini kata-kata itu jadi terasa asing di
telinga, padahal kira-kira 10 tahun lalu, banyak orang berusaha untuk
punya kotak kecil itu. Pemiliknya merasa bahwa dia jadi bagian orang
kantoran, atau ’orang sibuk yang bekerja’ atau berasa sebagai seorang profesional.
Makin
lama, pager menghilang dengan sendirinya, diganti dengan telepon
selular. Hantaman makin telak terhadap pager ketika mulai berfungsinya
sms yang bisa antar operator selular. Kepemilikannya jadi sangat
berkurang. Dulu mahasiswa yang punya pager sangat jarang sekali. Tapi
sekarang, bahkan anak SD saja sudah ada yang punya, atau tepatnya
dibawakan telepon selular oleh orangtuanya.
Selain
pager, ada beberapa lagi jenis barang yang tak lama lagi akan
menghilang dari kehidupan kita. Bisa jadi kamera dengan film negatif,
adalah salah satunya. Bertaburannya banyak macam kamera digital yang
makin mudah pemakaiannya, lama-kelamaan membuat kamera dengan film
seluloid tersisih setersisih-sisihnya.
Mesin
ketik sepertinya juga sudah jarang kita temukan di berbagai
perkantoran. Apalagi dengan makin murahnya harga komputer, komputer
jinjing (laptop), dan printer. Hal itu akan semakin menjauhkan mesin ketik manual dari jangkauan kita sehari-hari.
Meskipun kita masih banyak melihat di sudut-sudut kota, telepon umum koin kiranya tak lama lagi akan menghilang juga. Saudaranya
yaitu telepon umum dengan kartu megnetik tipis, tampaknya sudah lebih
dulu raib, demikian juga dengana kartunya yang sempat jadi trend
pemasangan iklan, bahkan dikoleksi, karena banyak memuat gambar-gambar
bagus. Kini kartu voucher selular atau bahkan kartu nomor perdana
menggantikan pamornya.
Jangan
terburu-buru menyalahkan kemajuan teknologi dalam hal ini. Karena
ternyata tak semua kemajuan itu menghilangkan barang lama. Contohnya
adalah sepeda. Dengan ditemukannya motor, mobil, hingga pesawat terbang,
tidak bisa menghilangkan keberadaannya. Begitu pula jam tangan putar
yang berjalan menggunakan pegas atau per, keberadaan jam digital
sekalipun tak membuat jenis jam ini menghilang dari peradaban.
Posting di: ikhlas-online
No comments:
Post a Comment