Bertepatan dengan hari
lahirnya Pancasila 1 Juni 2013, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementrian PU mengadakan
acara Aksi Peduli Air bertema “Membangun Generasi Peduli Air” yang dihadiri
oleh Dirjen SDA Mohammad Hasan, pelajar SMP di Jakarta, serta beberapa
komunitas peduli air dan juga komunitas blogger. Acara digelar di sebuah taman kota
yang asri dengan pohon-pohon besar dan danau buatan unik di tengahnya.
Taman tersebut
dinamakan Taman Cattleya, yang diambil dari nama salah satu jenis bunga Anggrek.
Taman yang pembangunannya diprakarsai oleh Gerakan Perempuan Peduli Lingkungan ini diresmikan
pada 1 Desember 2007. Taman Cattleya terletak persis di pojok perempatan sibuk
kawasan Simpang Susun Tomang Jakarta Barat. Seremonial Aksi Peduli Air pada hari
Sabtu itu diadakan di selasar taman atau halaman parkir yang cukup lapang.
Taman yang biasa juga
disebut Taman Tomang ini, tampak tak terlalu banyak diketahui warga. Hal ini
terlihat dari jumlah orang yang berlalu-lalang di dalam taman, meski hari itu
adalah akhir pekan yang biasanya digunakan untuk berjalan-jalan. Padahal
kesejukan udara sangat terasa ketika kita berjalan di dalamnya, sangat kontras
dengan kondisi lalu lintas di perempatan Tomang.
Berbeda dengan kondisi
taman lain di Jakarta seperti misalnya Taman Menteng, Taman Situ Lembang, Taman
Suropati di Jakarta Pusat, dan Taman Ayodya di Jakarta Selatan, Taman Cattleya
ini jauh lebih luas. Dari lokasinya pun sangat berbeda, karena
taman ini benar-benar terletak di tengah-tengah pusat kesibukan metropolitan,
di antara ruas jalan raya dan jalan tol yang selalu dilalui bis dan truk-truk
besar.
Sudah selayaknya memang
setiap kota di Indonesia memiliki taman indah yang juga berguna untuk jadi area
resapan air. Taman yang bisa dikunjungi warga tanpa dipungut biaya. Taman yang
dapat memberi keteduhan batin dan secara tidak langsung bisa meredam emosi
warga kota. Bahkan bukan tak mungkin dengan banyaknya taman yang sejuk, dapat
menyejukkan hati warganya, hingga bisa meredam konflik antar mereka. [b\w]
Semoga Taman seperti ini banyak tumbuh di ibukota yang tercinta ini,,,diantara hutan belantara gedung-gedung dan jalan yang beraspal licin,,ada setitik lubang untuk jalan masuk segelas air,,,
ReplyDeleteAmiin, semoga tidak hanya di ibukota saja, tetapi juga di semua kota di Indonesia, agar bisa menyejukkan hati seluruh warga negara tercinta ini :)
ReplyDelete