9/24/12

Rejeki bukan dicari, tapi dijemput!

Ketika lelaki itu ditanya, mengapa pagi-pagi sekali sudah membuka kios kecilnya. Jawabannya singkat, “Namanya juga cari rejeki, mesti pagi-pagi...”
Jadi, apakah rejeki itu barang hilang yang harus dicari? Bukankah rejeki sudah ada bagi tiap-tiap manusia?

Kata AA Gym, kita manusia bukan mencari rejeki, tetapi MENJEMPUT rejeki. Karena setiap manusia sudah ditentukan rejekinya, tinggal bagaimana kita berusaha untuk menuainya. Jika semua orang menyadari hal itu, tentunya dunia ini akan damai. Kok bisa?

Coba kita lihat akar masalah segala kerusakan dunia. Kata kuncinya adalah akibat dari KESERAKAHAN manusia. Segala penjarahan hutan, pembukaan lahan untuk pertambangan, pemukiman, dan banyak lagi, semua bertujuan untuk meningkatkan pendapatan yang berarti mencari rejeki lebih. Rejeki lebih yang berarti adalah rejeki di luar yang sudah ditentukan. Di luar yang sudah ditentukan, berarti ada rejeki pihak lain yang diambil!

Jika semua orang sudah menyadari bahwa sesungguhnya ia hanya perlu tekun bekerja untuk mendapat bagian dari rejeki yang memang sudah menjadi haknya, tentunya tak perlu lagi menjarah milik orang lain. Tak ada kerusakan alam yang katanya demi meningkatkan taraf hidup. Tak ada orang yang menzalimi orang lain. Tak ada lagi orang yang merampas rejeki orang lain. Amin. (b/w)

BACA JUGA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...