10/20/13

Untung Bukan SBY yang Menang Nobel Perdamaian


Hadiah Nobel Perdamaian pertama kali diraih oleh Henry Dunant sang pendiri Palang Merah dari Swiss. Sejak itu para penerima hadiah adalah selalu sosok yang memang bergaul dan berhubungan langsung dengan unsur-unsur perdamaian. Hingga akhirnya pada tanggal 13 Oktober 2006 lalu diumumkan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian adalah Muhammad Yunus dan Grameen Bank. Yunus adalah seorang profesor ahli ekonomi Universitas Chittagong - Bangladesh, yang lebih dikenal sebagai bankir kaum fakir miskin, ketimbang sebagai seorang juru damai.

Banyak yang bertanya mengapa justru yang dimenangkan oleh panitia Nobel adalah orang yang (sepertinya) tidak terlibat langsung dalam upaya perdamaian? Namun alasan yang diberikan oleh pihak panitia sangat bisa diterima, yaitu karena Muhammad Yunus dengan Grameen bank telah sukses memberi pinjaman kredit mikro tanpa agunan kepada ribuan orang miskin (sebagian besar kaum wanita) di Bangladesh sejak tahun 1974, hingga sedikit demi sedikit dapat mengikis kemiskinan. Kemiskinan adalah akar dari timbulnya sebuah peperangan. Jika tiada lagi kemiskinan maka tak ada lagi pertikaian, ini berarti akan membawa kedamaian.

Selain Yunus, salah satu tokoh internasional yang juga dicalonkan menjadi pemenang adalah Presiden SBY, yang berperan dalam perdamaian konflik Aceh. Untungnya bukan beliau yang menang! Kenapa?
Hadiah yang didapat pemenang Nobel Perdamaian adalah 1,36 juta US$, kira-kira setara Rp 12,5 miliar. Oleh Muhammad Yunus, hadiah itu bakal dialokasikan untuk mendanai berbagai proyek yang berhubungan dengan usaha yang telah dirintisnya, yaitu guna menghasilkan makanan bergizi murah, perawatan kesehatan, serta pengadaan air bersih, dan lain-lain yang kesemuanya tentu khusus bagi kaum miskin di Bangladesh yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia.

Bayangkan apa yang dilakukan Presiden SBY jika mendapat hadiah itu? Bisa jadi setengahnya akan digunakan untuk mendanai “kerepotan” pengamanan dalam rangka menyambut kedatangan sang tamu agung George W (=war) Bush yang menelan biaya Rp 6 miliar! Mungkin juga buat tambahan dana kampanye untuk pemilu 2009? Atau jika memang digunakan untuk fakir miskin, apa dijamin dana itu bakal nyampe semuanya ke sasaran yang tepat? Ya untungnya nggak menang, jadinya kita ngga jadi berprasangka buruk, bukan? [b\w]

(20 November 2006 - benwal.multiply.com)

No comments:

Post a Comment

BACA JUGA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...